REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP - Seorang murid kelas II-A Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Pajagalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Ahmad Salman Alfarizi, ditempeleng beberapa kali oleh ibu gurunya yang berinisial ATN.

"Kami tidak terima anak kami diperlakukan seperti itu oleh gurunya. Oleh karena itu, kami secara resmi mengirim surat kepada Kepala SDN II Pajagalan dengan tembusan Pimpinan Dinas Pendidikan Sumenep supaya memberikan pelajaran kepada guru tersebut," kata orang tua Ahmad Salman Alfarizi, Abu Bakar di Sumenep, Jawa Timur, Selasa (20/12).

Ia menjelaskan, oknum guru berinisial ATN itu menempeleng anaknya pada Senin (19/12) sekitar pukul 10.00 WIB. "Versi anak kami, ketika itu ATN sedang mengajar. Kemudian, penghapus pensil anak kami jatuh dan anak kami berusaha mengambil barangnya tersebut. Saat itu, anak kami didatangi ATN dan ditempeleng beberapa kali," ujarnya.

Pada Senin siang atau tepatnya sepulang sekolah, kata dia, anaknya tidak bercerita apa pun tentang kasus yang menimpanya tersebut. "Sepulang sekolah, biasanya anak kami tidur-tiduran atau tidur di kamar. Namun, pada Senin siang, anak kami tidur-tiduran di lantai dengan menempelkan pipinya ke lantai," ucapnya.

Bakar mengatakan, anaknya baru menceritakan tindakan oknum gurunya yang menempelengnya itu pada Senin sore, setelah mandi. "Versi anak kami, oknum gurunya menempeleng dirinya beberapa kali dan dengan keras. Pada Selasa ini, anak kami tidak mau masuk sekolah, karena katanya masih sakit," paparnya.

Ia berharap kasus yang menimpa anaknya tidak terulang kembali kepada murid lainnya. "Kami tidak menyangka masih ada guru yang menempeleng muridnya yang sebenarnya masih anak kecil. Itu tidak mendidik," kata Bakar yang pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Sumenep.

Ikuti Whatsapp Channel Republika