Senin 12 Dec 2011 11:15 WIB

Warnet Digunakan untuk 'Mojok' di Malam Hari, Satpol PP Minta Jam Operasi Dibatasi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu meminta kepada seluruh pemilik usaha warung internet di daerah itu untuk membatasi jam operasional pengunjung. "Kami minta kepada seluruh pemilik usaha warung internet agar membatasi jam operasional pengunjung hingga pukul 23.00 WIB untuk mengantisipasi terjadinya perbuatan tidak terpuji di tempat itu," kata Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu Khairul Saleh, Senin.

Ia mengatakan, pembatasan jam buka warnet hingga pukul 23.00 WIB tersebut berlaku pada Senin-Sabtu sedangkan Ahad hingga pukul 00.00 WIB.

Pembatasan jam operasional warung internet (warnet) tersebut diberlakukan karena beberapa waktu lalu beredar video yang menunjukkan perbuatan tidak terpuji yang dilakukan oleh dua pelajar SMP di daerah itu. "Kami tidak ingin hal serupa terulang kembali di daerah ini dan dilakukan oleh pelajar lainnya sehingga merusak masa depan mereka," katanya.

Ia menambahkan, pemilik warnet juga diharuskan menurunkan tinggi sekat antara ruangan satu dengan lainnya agar aktivitas pengunjung warnet dapat diawasi. "Meskipun hal ini belum diatur dalam Peraturan Daerah namun kami akan tetap menindak tegas para pemilik warnet yang tidak mengindahkan aturan ini sebab ini untuk kebaikan semua pihak," katanya.

Sebelumnya Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi mengeluarkan surat edaran jam operasional warnet terhitung 9 Desember 2011 hingga 9 Januari 2012 terkait banyaknya keluhan masyarakat atas kecenderungan tindakan negatif di warnet. "Saya sudah menerima banyak pengaduan mengenai kecenderungan hal-hal negatif di warnet, oleh karena itu saya instruksikan kepada Satpol PP, Camat dan Lurah agar mengawasi tempat tersebut," katanya.

Ia menambahkan, jika ada pemilik warnet yang melanggar aturan tersebut maka akan diberi peringatan dan usahanya dapat ditutup.Ia juga meminta agar sekat pembatas ruangan diatur jangan sampai memberi kesempatan pengunjung berbuat hal tidak terpuji, bila perlu transparan.

"Ini semua merupakan upaya kami untuk menjaga kenyamanan dan moral daerah ini, bukan mengurangi rezeki pemilik warnet, karena itu kami harap semua pihak bekerjasama menjaga daerah ini dari hal-hal yang dapat merusak moral anak bangsa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement