Senin 28 Nov 2011 19:35 WIB

Kantor Pemerintah dan Dewan Dikirimi Paket Crude Oil

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Kasus pencemaran crude oil yang telah terjadi berulang kali di perairan Indramayu membuat para nelayan dan petambak kesal. Karenanya, sejumlah nelayan dan petambak yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Lingkungan mengirimkan paket berupa kantung-kantung berisi crude oil ke kantor pemerintahan dan dewan, Senin (28/11).

Aksi pengiriman paket crude oil itu terlebih dulu dilakukan nelayan dan petambak di Kantor Kecamatan Pasekan. Setelah itu, mereka mendatangi, Dinas Perikanan dan Kelautan, Kantor Pelabuhan Indramayu, Kantor Perkebunan dan Kehutanan, serta Kantor Lingkungan Hidup.

Selanjutnya, mereka melakukan hal serupa di Kantor Kecamatan Indramayu, dan berakhir di pendopo bupati dan gedung DPRD Indramayu. Tindakan mereka itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kasus pencemaran crude oil yang telah terjadi beberapa kali.

Namun, dari semua peristiwa yang terjadi di perairan Indramayu itu tak pernah diusut tuntas. "Kami sudah beberapa kali melaporkan kondisi tersebut, tapi tidak ada tanggapan," kata seorang petambak asal Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, Latif.

Latif mengungkapkan, selama ini, kasus pencemaran crude oil tidak ada yang mau mengaku dan bertanggung jawab. Bahkan, dari pihak pemerintah daerah, malah menyatakan bahwa keluhan nelayan dan petambak itu sesuatu yang mengada-ada. "Mereka meminta bukti," ujar Latif.

Karena itu, dia dan teman-temannya memberikan bukti dengan mengirimkan langsung beberapa kantong crude oil yang diambil dari perairan Indramayu.

Sementara itu, aksi para nelayan dan petambak tidak mendapat tanggapan. Sejumlah pegawai di kantor yang mendapat kiriman paket tersebut akhirnya dibuat repot karena harus membersihkan ceceran crude oil yang menempel di lantai kantor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement