Rabu 16 Nov 2011 08:58 WIB

Anggar Optimistis Raih Emas dari Tim Beregu

Atlet anggar Indonesia, Diah Permatasari (kanan), melawan atlet anggar Vietnam, Nguyen Thi Le Dung, pada nomor Sabel Perorangan Putri dalam Sea Games XXVI di Depok, Jawa Barat, Minggu (13/11).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Atlet anggar Indonesia, Diah Permatasari (kanan), melawan atlet anggar Vietnam, Nguyen Thi Le Dung, pada nomor Sabel Perorangan Putri dalam Sea Games XXVI di Depok, Jawa Barat, Minggu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Peanggar Indonesia, Diah Permatasari optimistis menang bila bertanding secara beregu mengunakan sabel pada SEA Games ke-26 di Balairung Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, karena ketika perorangan dapat perak.

"Saya optimistis bila beregu kami dapat menang," kata Diah Permatasari dihubungi usai melakukan latihan ringan di sebuah hotel tempat penginapan atlet anggar Indonesia di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu pagi.

Menurut dia, bahwa bila masing-masing peanggar dapat menambah poin maka medali secara beregu akan diraih karena selama SEA Games di Depok belum mendapatkan emas.

Atlet asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur itu menambahkan tidak tertutup kemungkinan peluang medali emas dapat diraih jika memang tim beregu saling mengisi untuk mendulang nilai.

Diah Permatasari harus puas meraih medali perak secara perorangan ketika ditumbangkan peanggar Vietnam Nguyen Thi Ledong dengan skor 8-15 pada pertandingan final hari pertama Minggu (13/11).

Sedangkan atlet asal Vietnam tersebut merupakan peringkat ke-7 dunia untuk senjata sabel, namun salah satu penyebab kekalahan tersebut akibat taktik dan teknik bertanding belum mamadai serta jam terbang masih rendah.

Diah akan diturunkan secara beregu bersama seniornya dari Jatim, Marian Wauran, Reni Anggraeni (Sumsel) dan Amelia Noerliyami (Jabar).

Namun atlet berusia 20 tahun itu mengharapkan untuk masa mendatang harus lebih banyak melakukan latih tanding dengan skala internasional sehingga terbiasa saat berada di arena.

Pertandingan cabang anggar diikuti sebanyak 137 atlet, yang terdiri dari Indonesia sebanyak 24 peanggar, Singapura (20), Malaysia (19), Brunai Darussalam (3), Vietnam (24), Thailand (24), dan Filipina (23).

Bahkan tim anggar Indonesia yang diturunkan untuk senjata floret putra masing-masing Sinatrio Raharja (Jateng), Ricky Hafidz (Kaltim), Hendrawan Susanto (Sumsel) dan Aditya Baskara (DKI Jakarta), untuk floret putri yakni Verdiana Rihandini (Kalbar), Cut Risna Arita (Aceh), Inca Mayasari (DKI Jakarta) dan Chintya Anreiny Pua (Sulut).

Selain itu, untuk senjata degen putra masing-masing Budi Darmanto (Jabar), Muhammad Haerullah (Sulsel), Cucu Sundara (Jabar), Indra Jaya Kesuma (DKI Jakarta), degen putri yakni Isnawati Sir Idar (Sulsel), Dian Eka Pertiwi (Jabar), Dian Rahmawati (Sumut) dan Ikah Sarikah (Jabar).

Atlet lain yang diturunkan senjata sabel putra masing-masing Rully Mauliadhani (Sumsel), Idon Jaya Wiguna (Jabar), Hendri Eko Budianto (Sumsel) dan Jamaludin (Jatim), serta sabel putri yakni Diah Permatasari (Jatim), Maria Wauran (Jatim), Reni Anggraeni (Sumsel) dan Amelia Noerliyami (Jabar).

Hingga pertandingan hari ketiga Selasa (15/11), peanggar Indonesia belum menyumbangkan medali emas untuk Merah-Putih.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement