REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Perhelatan SEA Games ke-25 tahun 2009 menujuk Laos sebagai tuan rumah. Namun, keraguan akan kesiapan negara itu mengelar event olahraga internasional, memaksa negara-negara peserta SEA Games mempersiapkan Singapura sebagai cadangan seandainya Laos gagal memenuhi kualifikasi persyaratan sebagai tuan rumah SEA Games 2009.

Maklum saja, sebelum berganti nama menjadi SEA Games, Federasi SEAP sempat menunjuk Laos menjadi tuan rumah SEAP Games 1965. Namun, Laos menolak penunjukan itu. Alasannya, pemerintah Laos tengah mengalami kesulitan ekonomi. Walhasil, Malaysia akhirnya mengajukan diri sebagai tuan rumah.

Kekhawatiran itu semakin menjadi lantaran Laos hanya sanggup menggelar 25 cabang dari 44 cabang yang seharusnya dipertandingkan. Kondisi itu tidak terlepas dari minimnya fasilitas olahraaga di negara itu.

Banyak negara menawarkan diri untuk membantu tuan rumah, namun Laos menolak tawaran ini.  

Akhirnya, Laos menerima dana dari Cina, Jepang, Vietnam dan negara-negara ASEAN dalam rangka untuk membangun fasilitas olahraga. Selanjutnya Laos, negara yang hanya mengirimkan empat atlet ke Olimpiade 2008, sukses menggelar SEA Games edisi ke 25. Meski terlaksana, ada beberapa cabang olahraga yang hilang antara lain sepeda, senam, hoki dan angkat besi.

Sementara itu, sejumlah pertandingan dimulai sebelum upacara pembukaan pada 9 Desember. Itu termasuk sepak bola, polo air, pencak silat dan kompetisi tenis meja.

Medali emas pertama Games 2009 direbut tim polo air Singapura. Total medali yang diperebutkan sebanyak 372. Sementara, juara umum diraih Thailand dengan 86 emas disusul Vietnam 83 emas dan Indonesia 43 emas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika