Sabtu 05 Nov 2011 20:38 WIB

Siswi SMK Diculik Wartawan Gadungan Pulang

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Seorang siswi kelas 2 SMK Al-Musadaddiyah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang dikabarkan hilang diculik seorang wanita mengaku wartawan sudah kembali pulang ke rumah orang tuanya di Kampung/Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.

"Alhamdulilah sekarang anak saya Entin Kartini (15) sudah pulang ke rumah, Jumat (4/11) sore," kata Jumaesih (37) ibu kandung Entin, Sabtu. Kepulangan anaknya yang sudah menghilang dua pekan itu datang ke rumah tanpa diantar oleh pelaku penculikan bernama Susi yang sebelumnya sempat dikenal oleh orang tua Entin.

Kedatangan Entin, kata Jumaesih diantar oleh seseorang yang disuruh Susi, sementara Susi diduga melarikan diri ke luar kota dan tidak diketahui keberadaannya. "Dia (Susi) tidak mau datang mengantar anak saya, mungkin takut, tidak tahu sekarang ada dimana," katanya.

Kedatangan Entin dengan kondisi fisik terlihat dalam keadaan sehat tidak ditemukan bekas yang menyakiti Entin. Bahkan, kata Jumaesih anaknya tidak terlihat ciri-ciri dari perilakunya maupun cara bicara yang mencurigakan melainkan seperti kebiasaan sehari-hari sebelum dikabarkan hilang.

"Tidak ada yang aneh, tapi saat dibawa oleh Susi katanya Entin sedang sakit. Sekarang saya bersyukur Entin anak saya sudah bisa pulang, saya harap Polisi bisa menangkap Susi karena sudah membawa kabur anak saya," katanya.

Sementara itu Entin belum dapat dimintai keterangan secara jelas untuk mengisahkan selama dibawa kabur oleh seorang wanita yang mengaku sebagai wartawan media cetak.

Secara singkat Entin mengaku selama bersama dengan Susi dalam keadaan sakit. Bahkan dilarang mengaktifkan telepon seluler agar tidak bisa menghubungi orang tuanya.

Entin dikabarkan menghilang setelah pihak guru di sekolah memanggil orang tuanya dan menjelaskan Entin sudah tujuh hari tidak masuk sekolah.

Mengetahui Entin tidak masuk sekolah, orang tuaya berupaya melakukan pencarian di tempat kosannya di Garut kota, bahkan menanyakan ke teman dekatnya di sekolah, namun tidak ada yang mengetahuinya.

Kemudiah menaruh curiga terhadap seorang wanita bernama Susi yang pernah datang ke rumah beberapa pekan sebelum Entin dikabarkan menghilang dan meminta Entin dengan janji akan membiayai sekolahnya hingga kuliah nanti.

Permintaan Entin untuk dirawat Susi tersebut karena Entin memiliki muka cantik, tinggi badan ideal dan kulit putih, sehingga memiliki potensi untuk maju.

Beruntung orang tua Entin yang memiliki nomor telepon seluler milik Susi langsung dihubungi dan ternyata Susi mengaku Entin sedang bersamanya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dalam perbincangan di telepon, Susi menjelaskan Entin dalam keadaan sakit dan tidak boleh diajak berbicara oleh siapapun.

"Saya aneh, kenapa anak saya sedang sakit tidak dipulangkan saja, terus tidak boleh bicara dengan anak saya," kata Jumaesih.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement