Jumat 04 Nov 2011 20:57 WIB

Membentuk Karakter Siswa, Jam Pelajaran Agama Ditambah

Rep: Ahmad Reza Savitri/ Red: Chairul Akhmad
Anak sekolah (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Anak sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Dalam upaya membentuk karakter pendidikan siswa, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya—sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas sistem pendidikan—mulai memprioritas pendidikan agama kepada setiap sekolah.

Dalam penerapannya, kata Pelaksana Tugas (Plt) Dindik Surabaya, M Taswin, semua instansi pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), akan mendapatkan tambahan jam pelajaran dalam bidang agama.

Rencana itu, kata Taswin, telah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) selaku penyelanggara dan pemberi izin. Ketika sejumlah pengawas pendidikan asal Surabaya mendapat undangan Kemendiknas, rencana penambahan jam pelajaran agama telah disampaikan. “Dalam undangan tersebut, para pengawas diminta untuk memaparkan supervisi materi sekolah,” ungkapnya, Jumat (4/11).

Taswin mengatakan, dalam pertemuan itu juga pihaknya telah memaparkan sejumlah poin untuk melakukan pembenahan pendidikan di Surabaya. Di antaranya dengan menambah wakut pelajaran agama dan pendidikan moral.

Selain pelajaran agama, ada juga materi lain yang diajukan Dindik untuk ditambah waktunya, yakni Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), bahasa, dan materi lainnya yang berhubungan dengan pendidikan moral.

Hal tersebut, menurut dia akan sangat bermanfaat untuk membentuk karakter anak. Pasalnya, budaya yang ada saat ini dapat membawa pengaruh buruk untuk pembentukan karakter anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement