Selasa 01 Nov 2011 15:54 WIB

Karena Jembatan Putus, Puluhan Siswa Bolos Sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Tanjung Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Selasa, terpaksa membolos sekolah karena jembatan darurat Srowol sebagai jalur menuju sekolah putus pada Senin (31/10).

Siswa SMP Muhammadiyah Tanjung Sofan Anandi warga Desa Progowati, Selasa mengatakan, tidak berangkat ke sekolah karena jembatan darurat putus sedangkan untuk melalui jalur lain terlalu jauh.

Akibat diterjang banjir lahar dingin, beberapa jembatan darurat yang terbuat dari bambu di aliran Sungai Pabelan putus, yakni jembatan Srowol, Ngemplak, Sudimopro, Tlatar, dan Gunung Lemah.

"Sebenarnya, tadi pagi saya bersama puluhan teman lain sudah siap berangkat ke sekolah meskipun telah mengetahui jembatan putus akibat diterjang banjir lahar. Namun ketika mencoba menyeberang sungai ternyata arus cukup deras sehingga kami mengurungkan berangkat ke sekolah," katanya.

Ia mengatakan, biasanya berangkat sekolah naik sepeda. Namun kalau harus mencari jalur lain melalui Jembatan Pabelan di Muntilan harus berputar dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer.

Menurut dia, memasuki musim hujan ini telah membolos seolah dua kali karena jembatan darurat putus, yang pertama waktu jembatan putus pada pekan lalu.

Seorang warga Dusun Ngariban, Desa Progowati, Faridatun menuturkan, sekitar 30 anak dari Progowati sekolah di SMP Muhammadiyah Tanjung, pagi ini tidak masuk sekolah karena jembatan darurat putus.

Menurut dia, sebenarnya mereka telah berusaha untuk berangkat ke sekolah dengan menyeberang sungai, namun karena arus sungai masih cukup deras mereka tidak berani menyeberang.

"Puluhan siswa yang telah berseragam pagi tadi mencoba menyeberang sungai, tetapi mereka balik lagi," katanya. Putusnya jembatan darurat tersebut juga mengakibatkan sebagian siswa MTs Negeri Borobudur datang terlambat.

"Hari ini tidak ada siswa yang membolos, namun ada beberapa siswa datang terlambat, khususnya mereka yang tinggal di seberang Sungai Pabelan karena harus berputar melalui Muntilan," kata wakil Kepala MTs Negeri Borobudur, Bidang Humas, Suroso.

Kepala MTs Negeri Borobudur, Fathul Mubin mengatakan, sejak putusnya Jembatan Srowol pada musim hujan lalu minat siswa dari seberang Sungai Pabelan, antara lain dari Desa Menayu, Adikarto, Sukorini, dan Congkrang turun drastis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement