Senin 17 Oct 2011 18:36 WIB

Lazuardi Birru Adakan Pelatihan Guru Agama se-Jabar

Rep: Friska Yolandha/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Organisasi Sosial Kemasyarakatan Lazuardi Birru bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan pelatihan guru agama se-Jawa Barat.

Pelatihan tersebut bertema 'Guru yang Humanis dan Berbhineka'. Pelatihan yang dilaksanakan pada 17-18 Oktober ini diikuti oleh sekitar 320 guru agama se-Jawa Barat. Guru-guru agama ini adalah pengajar agama di sekolah tingkat menengah dan atas. Pelatihan bertempat di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ketua Umum Lazuardi Birru, Agung Nugroho, mengatakan pelatihan guru agama ini dilakukan untuk membina para guru, khususnya guru agama agar dapat meminimalisir aksi kekerasan yang dilakukan generasi-generasi muda Indonesia.

Para guru agama juga diharapkan dapat memberikan pemahaman agama yang cinta damai. "Mereka harus menanamkan nilai toleransi dan kemanusiaan sehingga para siswa dapat menyelesaikan masalah dengan jalan damai," ujarnya, Senin (17/10).

Dalam pelatihan ini para guru diberikan metode pengajaran yang humanis dan interaktif dengan mempertimbangkan karakteristik anak didik. Mereka juga akan diberi pemahaman mengenai bahaya radikalisme dan terorisme. Pemahaman tersebut bertujuan agar kedua hal (radikalisme dan terorisme) tidak menjangkiti generasi muda dan menjadikan mereka sebagai kader serta pelaku bom bunuh diri.

Propaganda terorisme sangat gencar di berbagai media, kata Nugroho. Guru diharapkan dapat memahami hal tersebut agar calon pemimpin bangsa tidak terprovokasi. "Jangan sampai mereka terlibat dalam organisasi ilegal," lanjut Nugroho.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, memandang positif pelatihan guru agama tersebut. Menurutnya, pendidikan karakter tidak harus berdiri sendiri seperti halnya pelajaran lain, atau juga hanya di berikan pada pelajaran agama saja. "Pembelajaran ini bisa diselipkan ke berbagai bidang pelajaran lain seperti ilmu pengetahuan alam dan sosial," ujar Heryawan dalam sambutannya di Kampus UPI Bandung.

Akan tetapi pendidikan agama merupakan ujung tombak segala pendidikan. Dan otomatis para guru menjadi orang paling penting untuk membangun karakter anak didiknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement