Senin 10 Oct 2011 15:42 WIB

Tekan Kecelakaan Lalu Lintas, Sepator Busway akan Ditinggikan

Rep: Nawang Fatma Putri/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana meninggikan separator busway menjadi sekitar 50 cm. Langkah ini ditempuh untuk menghindari terjadinya kecelakaan di jalur busway.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono menyatakan kecelakaan juga dipengaruhi tingginya tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat. Sehingga kesalahan atas banyaknya kasus kecelakaan juga tak bisa ditimpakan pada BLU Transjakarta saja.

"Masyarakat juga tak memiliki efek jera. Padahal sudah banyak yang tertabrak dan meninggal di jalur busway, tapi tetap saja jalur tersebut digunakan untuk menyebrang atau bahkan untuk jalan, demi menghindari macet," katanya.

Padahal, menurut Pristono, sarana dan prasarana yang ada sekarang, seperti rambu-rambu lalu lintas dan separator yang ada seharusnya cukup memberikan keamanan lalu lintas bagi masyarakat agar tak menggunakan jalur busway, baik bagi pejalan kaki, pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua. "Tapi masih saja banyak yang menggunakan jalur busway," kata Pristono.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan, bahkan peraturan larangan penggunaan jalur busway sudah ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur, dimana bagi yang melanggar dapat dikenai sanksi tilang. Selain itu, pihak BLU juga sudah melakukan penjagaan ketat agar jalur busway tak digunakan oleh umum.

Namun begitu, Pristono berpendapat, masyarakat semakin lama semakin memiliki banyak cara untuk menggunakan jalur khusus busway ini, demi alasan malas terjebak macet.

Menyikapi hal ini, Dishub DKi pun mengatakan akan menambah tinggi separator menjadi 50 sentimeter dengan lebar 15 senti meter. Separator ini akan terbuat dari beton, sehingga tak mungkin dirusak. Selain itu, ia menganjurkan agar pengendara sepeda motor melewati jalur kiri, agar tak bersebelahan dengan jalur busway.

"Kalau menggunakan jalur sebelah kanan, kan bersebelahan dengan lintasan bus Transjakarta. Nanti jika oleng sedikit, jatuhnya ke arah bus, sehingga menyebabkan kecelakaan," kata Pristono.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan mau menyebrang menggunakan JPO yang ada untuk meminimalisir kecelakaan yang ada. "Jangan malas jalan sedikit ke JPO yang ada, ketika mau menyebrang. Ini juga untuk keamanan pribadi," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement