Selasa 20 Sep 2011 16:31 WIB

Polresta Bekasi Kota Kesulitan Identifikasi Kasus Pembobolan ATM

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: cr01
Seorang petugas melakukan identifikasi di tempat kejadian kasus pembobolan mesin ATM (ilustrasi).
Foto: Antara/R Rekotomo
Seorang petugas melakukan identifikasi di tempat kejadian kasus pembobolan mesin ATM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Barang bukti dan kesaksian yang minim menjadi kendala Polresta Metro Bekasi Kota dalam mengungkap kasus pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BNI 46, yang terjadi sepekan lalu.

Sejauh ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Kapolresta Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Priyo Widiyanto, mengatakan belum ada perkembangan dari penyelidikan kasus pembobolan ATM BNI 46 di Graha Kresna Pratama, Blok I1, Jatiwaringin, Kota Bekasi. Hingga kini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan kesaksian korban dan barang bukti.

Namun kesaksian dan barang bukti yang minim menjadi kendala bagi tim selidik Polresta Bekasi Kota. "Kita belum berhasil mengungkap identitas pelaku," kata Priyo, ketika dihubungi Republika, Selasa (20/9).

Kasus pembobolan mesin ATM BNI 46 tergolong dengan modus operandi baru. Kapolresta Priyo menjelaskan pihaknya kesulitan dalam mengidentifikasi wajah pelaku pembobolan.

Dari hasil pemeriksaan rekaman kamera CCTV, tim identifikasi dari Polresta Bekasi mengaku kesulitan karena jejak pencurian pelaku hilang. Sebab saat memasuki ruang ATM pelaku dengan cepat menyemprotkan cat semprot hitam ke arah kamera tersebut. "Wajahnya sama sekali tidak tertangkap kamera," ujarnya.

Menurut Priyo, pihaknya hanya berhasil menemukan sidik jadi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun itu pun hanya sebagai bukti pembanding saja bukan sebagai petunjuk awal. "Kalau sidik jari di TKP banyak," katanya.

Sejauh ini, lanjut Priyo, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Polda dan sejumlah Polres untuk mempelajari modus pembobolan serupa di tempat lain. Hal tersebut diharapkan bisa membantu mengindentifikasi kelompok pelaku kejahatan tersebut.

Seperti diketahui, pembobolan ATM BNI 46 tersebut dilakukan dengan cara merusak kunci mesin ATM dan menjebol kotak penyimpanan uang dengan menggunakan alat las. Selanjutnya, pelaku menutup kamera CCTV di ruangan ATM dengan cat semprot sehingga wajah mereka tidak dikenali.

Menurut kesaksian petugas satpam yang berjaga saat kejadian, pelaku berjumlah lima orang dan berhasil membawa kabur uang sekitar Rp 339 juta dari mesin ATM. Dalam aksi pembobolan tersebut, pelaku beroperasi lebih dari satu jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement