Rabu 07 Sep 2011 18:36 WIB

Pungli, Kades dan Sekkel Dicopot

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Lurah Kebraon, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya, Hamzah Fajri, akhirnya dipecat dari jabatannya karena terbukti melakukan pungutan liar (pungli) kepada warga setempat saat mengurus surat.

"SK Wali kota Surabaya sudah turun dan berlaku mulai Kamis (8/9). Suratnya sudah dikirimkan kepada yang bersangkutan," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya, Yayuk Eko Agustin, Rabu.

Selain Hamzah Fajri, Sekretaris Kelurahan Kebraon Hermin juga bernasib sama yakni dipecat dari jabatannya. Pencopotan tersebut merupakan imbas dari demo warga di kantor Kelurahan Kebraon pada 19 Agustus lalu.

Posisi Hamzah Fajri digantikan Djindul yang menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Karangpilang, sementara itu Hamzah sendiri dimutasi sebagai staf di Dinas Sosial (Dinsos).

Demikian juga dengan Hermin, posisi orang nomor dua di Kelurahan Kebraon itu digantikan Syafi'i (Kasubag Umum Kepegawaian Kecamatan Karangpilang). Posisi Hermin sendiri digeser sebagai staf di Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya.

"Keduanya dijadikan staf, sedangkan jabatan pengganti masih ditempati pelaksana tugas (plt) sampai ada pejabat definitif," ujar Yayuk.

Menurut dia, pencopotan ini terkait dengan hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Surabaya beberapa waktu lalu. Setelah warga demo pada 19 Agustus lalu, Inspektorat langsung turun tanggal 22 Agustus.

Setelah itu pada 23 Agustus, Inspektorat langsung mulai mengumpulkan data dan meminta keterangan pada pihak-pihak terkait. Inspektorat telah melaporkan hasil pemeriksaan itu kepada wali koya pada 26 Agustus lalu.

Selanjutnya, wali kota melakukan sidak ke kantor Kelurahan Kebraon pada 5 September lalu, atau bertepatan dengan hari pertama masuk kerja setelah libur dan cuti bersama Lebaran.

Yayuk menegaskan Hamzah Fajri dan Hermin terbukti terlibat dalam melakukan pungli yang dikeluhkan warga. Ia menjelaskan laporan Inspektorat menjadi dasar atas pergantian jabatan tersebut. "Tidak hanya itu, kita juga melakukan pengecekan di lapangan. Hasilnya memang sama," ujarnya.

Sementara itu, Hamzah Fajri tidak berhasil dikonfirmasi, bahkan saat dihubungi via ponselnya juga tidak terdengar nada aktif.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement