REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sebanyak 650 mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB) memeroleh subsidi sebesar 100 persen, kata Rektor Akhmaloka, di Bandung, Selasa (23/8). Dari jumlah tersebut, menurut dia, sebanyak 450 mahasiswa atau 20 persennya mendapatkan beasiswa melalui program Bidik Misi.
Sedangkan 200 mahasiswa lainnya memperoleh beasiswa 100 persen yang disediakan ITB. Menurut Akhmaloka, selain bebas biaya kuliah, para penerima beasiswa tersebut juga mendapatkan biaya hidup selama menjadi mahasiswa di perguruan tinggi ini.
"Biaya hidup selama kuliah juga ditanggung, baik yang beasiswanya program Bidik Misi maupun yang dari ITB. Setiap tahunnya mereka memperoleh Rp 12 juta," katanya.
Ia mengatakan pemerintah telah menetapkan aturan bagi perguruan tinggi negeri untuk menyediakan kursi sebanyak 20 persen bagi mahasiswa berprestasi yang kurang mampu ekonominya.
ITB pada 2011 menerima sekitar 3.200 mahasiswa baru, sehingga untuk tahun ini jatah 20 persen tersebut disediakan bagi 450 mahasiswa.
"Jumlah 450 itu hanya untuk penerima beasiswa melalui program Bidik Misi dari pemerintah saja, sedangkan ITB juga sudah menyediakan beasiswa bagi 200 mahasiswa. Jadi, totalnya ada 650 mahasiswa yang bebas biaya kuliah dan dapat tanggungan biaya hidup," katanya.
Selain program beasiswa penuh, ITB juga menyediakan subsidi keringanan bagi sejumlah mahasiswa ITB lainnya. Subsidi keringan tersebut bervariasi, mulai dari subsidi 25 persen, hingga 75 persen.
"Sebagian besar pengaju subsidi 75 persen itu diterima, jadi mahasiswa yang mengajukan itu hanya perlu membayar sebesar 25 persen dari biaya kuliah yang ditentukan," katanya.
Untuk proses pengajuan subsidi, Akhmaloka mengaku tidak merasa khawatir jika terjadi manipulasi data pada pengisian formulir permohonannya. Pihaknya percaya, subsidi ini akan tepat sasaran.
"Kami ingin menanamkan kepercayaan pada mahasiswa, jadi soal subsidi ini juga kami berikan atas dasar kepercayaan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
