Senin 08 Aug 2011 16:35 WIB

Duh...Akibat Kekeringan, 95 Peren Sawah di Bantul Gagal Panen

Kekeringan
Foto: cbc.ca
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Sawah seluas 95 hektare di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal panen atau puso karena kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi sejak Juli 2011. Kepala Dinas didampingi Kepala Seksi Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Edy Suhariyanta di Bantul, Senin, mengatakan, sawah tersebut kekeringan akibat tidak ada air irigasi, sehingga tanaman pada kering.

"Sawah tersebut seluas 93 hektare berada di Desa Argodadi dan Argosari kecamatan Sedayu, sementara dua hektare sawah lainnya berada di sebagian kecamatan Piyungan," katanya.

Menurut dia, penyebab kekeringan di kecamatan Sedayu tersebut karena terjadi pendangkalan di sebagian sungai Progo yang tidak jauh dari persawahan sehingga berpengaruh terhadap irigasi.

"Hal itu juga karena saluran irigasi 'Van der wicjk' tertutup material vulkanik saat terjadi erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu, sehingga ketika kemarau volume air semakin sedikit," katanya.

Selain itu sawah seluas dua hektare yang berada di Piyungan diketahui tidak memperoleh irigasi karena kekeringan. Alhasil padi tidak dapat tumbuh sebagaimana mestinya.

Menurut dia, sebenarnya di Bantul tersebut bukan merupakan wilayah yang rawan kekeringan, karena menurutnya kekeringan itu disebabkan lahan yang sebelumnya ada air irigasi, namun saat musim kemarau tidak ada air.

"Berbeda dengan lahan tadah hujan yang mengandalkan air hujan dalam irigasi, karena ketika tidak ada hujan lahan tersebut tidak dimanfaatkan untuk pertanian terutama padi," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya berharap gagalnya panen tersebut tidak mematikan semangat petani untuk terus menanam padi di musim yang akan datang. Paling tidak petani dapat menyesuaikan pola tanam yang memang tahan dengan air sedikit.

"Ke depan petani yang sebelumnya gagal panen dapat menjadi pelajaran, supaya dapat menyesuaikan pola tanam, sehingga tidak dapat mengakibatkan kerugian yang berkepanjangan," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement