Senin 18 Jul 2011 15:28 WIB

Ups...Ada Delapan Orang Diduga Calo Tiket Kena Ciduk Petugas

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
PENUH PERJUANGAN: Calon penumpang kereta api menginap di Stasiun Gambir, Jakarta, demi antri untuk memperoleh tiket mudik lebaran
Foto: ARCHIVE.KASKUS.NET
PENUH PERJUANGAN: Calon penumpang kereta api menginap di Stasiun Gambir, Jakarta, demi antri untuk memperoleh tiket mudik lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR - Petugas keamanan Stasiun Gambir, Senin (18/7) 'memanen' delapan orang yang diduga calo tiket. "Hari ini ada delapan orang yang dimintai keterangan," ucap Kepala Stasiun Gambir, Edy Koeswoyo di Stasiun Gambir, Senin (18/7).

Menurut Eko, mereka diamankan karena sering terlihat menaawarkan tiket kepada penumpang. Kedelapan orang tersebut yakni Abdul Zali, Abdul Rokhim, Samadd Sjukur, Mochammad Hanafi, Widya Ramos Tua Manihuruk, Tohir, Edi Heriyanto, dan Ewin.

Petugas juga mengamankan uang sebesar Rp 8,6 juta rupiah dari salah satu orang, Tohor. Namun demikian, Tohir (40) mengatakan bahwa uang tersebut bukan uang miliknya, melainkan milik saudaranya.

Kepala security Advisor Daop I, Achmanu Arifin, mengungkapkan berdasar keterangan yang didapat dari kedelapan diduga tersebut, salah satunya ada yang menjual tiket hingga Rp 700 ribu dari harga awal Rp 260 ribu. Meski begitu, Hanafi (33) mengaku hanya menarik keuntungan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu perlembar tiket.

Terduga lainnya Hanafi, mengaku telah menjadi calo selama hampir sembilan tahun. "Tapi belinya bukan di Gambir, melainkan di Stasiun Pasar Turi," katanya.

Tiket yng telah dibelinya, kemudian ia jual di sini. Ia mengaku mendapatkan keuntungan Rp 150 ribu untuk setiap tiket.

Sementara itu Kasubdit Advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Abadi Sastrodiyoto, mengatakan dari Kamis hingga Sabtu pekan lalu telah ditangkap lima calo.

Untuk sementara ini, dari kedelapan orang yang baru saja diamankan belum diserahkan ke kepolisian karena belum adanya cukup bukti yang menguatkan. Mereka hanya diperintahkan membuat surat pernyataan yang menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan aktivitas lagi di Stasiun Gambir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement