Jumat 15 Jul 2011 23:26 WIB

Duh...Indonesia Masih di Lima Besar Dunia Penderita Tuberkulosis

Kuman TBC
Foto: .
Kuman TBC

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITINGGI- Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengungkapkan Indonesia merupakan negara peringkat lima penderita tuberkulosis berdasarkan data organisasi kesehatan dunia WHO yang dirilis pada tahun 2008.

"Jumlah penderita tuberkulosis di Tanah Air saat ini mencapai 429 ribu orang dimana pada tahun 2007 Indonesia berada pada peringkat tiga dengan jumlah penderita mencapai 528 ribu," kata Endang di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (15/7).

Menteri Kesehatan berada di Bukittinggi dalam rangka memberikan kuliah umum dengan tema "Upaya Penanggulangan Penyakit Paru di Indonesia" pada acara Kongres Nasional XII Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) di selengarakan di Hotel The Hills Bukitinggi.

Ia menyebutkan berdasarkan pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) angka kematian penderita tuberkolosis dalam 100 ribu penduduk mencapai 27 orang dimana pada tahun 1990 lalu jumlahnya mencapai 92 jiwa.

"Indonesia merupakan negara pertama yang berhasil mencapai MDGs dalam mengendalikan penyakit Tuberkulosis dimana sebanyak 70 persen penderita berhasil didteksi dan keberhasilan tingkat kesembuhan mencapai 85 persen," kata dia

Kemudian, lanjutnya, guna menekan jumlah penderita tuberkulosis di Tanah Air Kementerian Kesehatan menyiapkan strategi nasional pengendalian Tuberkulosis.

Ia mengatakan, program tersebut dalam bentuk memperkuat sistem kesehatan dan manajemen program pengendalian tuberkulosis, meningkatkan komitmen pemerintah pusat dan daerah serta meningkatkan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis.

Sementara, perbandingan dokter spesialis paru dengan jumlah penduduk di Indonesia saat ini mencapai 1:450 ribu orang. "Berdasarkan data yang dihimpun total dokter spesialis paru yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 451 orang dimana sebanyak 145 orang berada di DKI Jakarta," kata dia.

Ke depan, kementerian kesehatan mengupayakan agar keberadaan dokter spesialis paru bisa tersebar merata di seluruh tanah air sehingga semua masyarakat bisa mendapatkan layanan yang memadai dan menekan angka tuberkulosis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement