REPUBLIKA.CO.ID, NGABANG - Warga di pedalaman Kabupaten Landak, yakni di Dusun Saham, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar menanti pembangunan jaringan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Warga kecewa juga karena hingga saat ini belum ada dilakukan pemasangan jaringan listrik ke dusun tersebut," kata Kepala Desa Serimbu, Mustari, Senin (11/7).
Ia meminta PLN menanggapi keluhan warga di Dusun Saham. Apalagi sebanyak 12 Kepala Keluarga (KK) telah membuat permohonan pemasangan listrik dan telah membayar biaya pemasangan sejak 2010. Namun hingga kini jaringan listrik belum juga masuk ke rumah warga pemohon.
Pihak PLN wilayah V Kalbar bersama PLN Ranting Ngabang yang langsung dipimpin direktur pernah melakukan pertemuan dengan warga sekitar 10 Oktober 2010. "Saat itu mereka melakukan sosialisasi akan adanya pembenahan seperti jaringan listrik, meteran listrik dan pembenahan pembayaran yang selama ini dikeluhkan warga," ungkap Mustari.
Saat dilakukan pertemuan tersebut warga sudah berharap akan segera terpasang listrik ke rumahnya. Akan tetapi hingga saat ini hal tersebut belum terlaksana. "Kekecewaan warga semakin bertambah lantaran mereka telah membayar biaya pemasangan jaringan listrik. Apalagi mereka harus menambah biaya pemasangan sebesar Rp 1 juta," ungkap Mustari.
Sementara dusun lain yang letaknya lebih jauh dari Serimbu sudah dimasuki aliran listrik. Sedangkan Dusun Saham yang jaraknya sangat dekat dengan Serimbu, hingga kini tidak dialiri listrik oleh PLN.
Menyikapi keluhan warganya, Mustari menjelaskan pihaknya telah melayangkan surat berbentuk proposal kepada pihak terkait. "Kami telah melayangkan surat sebanyak 2 kali kepada PT PLN Wilayah V Kalbar dan PT PLN Ranting Ngabang pada 16 Oktober 2010. Dan surat kedua kami layangkan ke Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Landak pada 23 Februari 2011," jelas Mustari.
Sementara itu, Kepala PLN Ranting Ngabang, Urbanus, mengatakan Dusun Saham Desa Serimbu baru mengajukan proposal. Sehingga tahun ini pun tidak disambung karena belum ada jaringan. "Belum bisa dipasang karena belum ada jaringan. Kita harap masyarakat bersabar saja," kata Urbanus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
