Selasa 05 Jul 2011 19:58 WIB

Salah Tangkap, Penjual Kopi Disangka Bandar Togel, Kapolres Tulungagung Minta Maaf deh...

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNG AGUNG - Anak buah bersalah, pemimpin harus berani ambil tanggung jawab. Kapolres Tulungagung, Jawa Timur, AKBP Agus Wijayanto, meminta maaf, karena dua anak buahnya dari Tim Khusus (Timsus) Perjudian telah melakukan salah tangkap terhadap seorang warga Desa Bendo, Kecamatan Gondang, yang diduga bandar judi.

"Saya minta maaf kepada masyarakat Tulungagung yang mendapat perlakukan tidak mengenakkan dari anak buah saya. Ini bukan sebuah kesengajaan dan di luar perkiraan kami," ujarnya di Tulungagung, Selasa (5/7).

Agus mengaku baru mengetahui jika anggotanya melakukan kesalahan penangkapan terhadap terduga pelaku penjual kupon togel di Desa Bendo, justru setelah dikonfirmasi sejumlah wartawan daerah.

Ia berjanji akan melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui sejauh mana kesalahan anak buahnya serta sanksi apa yang akan dia jatuhkan atas tindakan yang dinilai mencoreng citra kepolisian tersebut.

"Pasti kami akan melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui sejauh mana kesalahan kedua anggota saya dan menentukan sanksi bagi mereka," tegasnya.

Ia menjelaskan, Timsus Perjudian adalah tim khusus yang dibentuk sekitar dua minggu lalu untuk merespons aspirasi masyarakat dalam memberantas aktivitas perjudian dan peredaran narkotika.

Namun, Agus membantah jika tim ini dibebani dengan target tertentu sehingga melakukan penangkapan secara membabi buta. "Tim ini tidak dibebani dengan target khusus sehingga membuat mereka melakukan penangkapan secara membabi buta untuk memenuhi (target). Semua dilakukan secara profesional dan bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Peristiwa salah tangkap terjadi pada seorang penjual kopi bernama Karyati (47), warga RT 3/RW 2, Dusun Bendo, Desa Bendo, Kecamatan Gondang, Minggu (3/7) sekitar pukul 15.00 WIB.

Karyati yang saat itu sedang menjaga warungnya tiba-tiba diserang dan dibekuk oleh dua orang berbadan kekar dan berusaha memborgolnya. Dua pria tak dikenal itu belakangan diketahui sebagai anggota reserse dan kriminal Polres Tulungagung yang tergabung dalam Timsus Perjudian.

Menerima perlakuan kasar dan mengarah pada tindakan premanisme itu, ibu dua anak ini spontan berteriak maling. Kontan warga sekitar berdatangan dan hendak mengeroyok kedua pelaku.

Namun sebelum penyeroyokan terjadi, kedua pria itu menunjukkan jati dirinya sebagai polisi dari Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung dengan menunjukan surat tugas dari Kapolres.

Kejadian ini sempat diselesaikan oleh perangkat desa setempat. Namun akibat peristiwa tersebut, Karyati mengalami trauma dan menderita sejumlah luka lebam di kedua lengan atasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement