Sabtu 04 Jun 2011 16:42 WIB

Susu Segar 'Oplosan' Jadikan Masyarakat Semakin Enggan Minum Susu

Rep: C02/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,Ungaran -- Peternak susu Jawa Tengah (Jateng) dihimbau agar meninggalkan praktek-praktek curang dalam berbisnis susu segar. Peternak jangan mencampur susu segar dengan santan untuk mensiasati usaha mereka.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, Sabtu (4/6). Ia menyampaikan hal itu di sela-sela peringatan Hari Susu Nusantara 2011 di Kompleks Perkantoran Sektor Pertanian Tarubudoyo Ungaran, Kabupaten Semarang.

Bibit mengatakan praktik curang semacam ini dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk susu segar. "Dalam bisnis, kepercayaan itu adalah modal utama. Jangan disia-siakan," kata Bibit.

Saat ini, Bibit mengakui jika kesadaran masyarakat untuk minum susu masih rendah. Penduduk Indonesia mengkonsumsi susu hanya 11 liter/kapita/tahun.

Menurut Menteri Pertanian, Suswono, jumlah ini masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara di dunia. "Bandingkan dengan Belanda yang mencapai 120 liter/kapita/tahun," kata Suswono.

Bibit mengatakan jika peternak susu mencampur susu dengan santan, maka masyarakat akan semakin enggan untuk mengkonsumsi susu. "Kalau sudah begitu yang rugi bapak-bapak juga," katanya.

Saat ini memang terindikasi ada peternak yang melakukan tindakan curang mencampur susu dengan santan. Tindakan ini diindikasi untuk meningkatkan keuntungan peternak dan pengusaha susu segar.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement