Senin 30 May 2011 13:25 WIB

Guruku Cantik Sekali, Sayang.....

Guruku Cantik / Ilustrasi
Guruku Cantik / Ilustrasi

"Jadi, anak-anak.. untuk menambahhh luas bangunan yang dimiliki oleh pak Setia, maka kita harus menjumlah.. kan bangunan persegi panjang dua kali lipat banyaknyaa.. sehingga, akan terdapat luas yang sangat…." bu guru matematika Inas di kelas 6 SD begitu menggebu-gebu menjelaskan mengenai jumlah luas bangunan dan penjumlahan demi penjumlahan dari tingkat susah sampai yang paling mudah mendominasi topik pembelajaran pada hari itu. Maklum anak-anak kelas 6 sebentar lagi mau ujian nasional sehingga semua pelajaran harus dikebut dan sebagai guru terkadang perlu bicara cepat-cepat tanpa jeda. Hanya, bagi Inas dan kawan kawan, bu Niken sang guru yang cantik itu, memang indah untuk dipandang walaupun kalau bicara selalu muncrat-muncrat sehingga anak-anak seringkali sedikit menyingkir agar tidak terkena muncratannya itu.

Semangat bu Niken paling terasa kalau ada anak yang tidak mampu mengerjakan soal. Saking semangatnya supaya anak-anak bisa melewati try out-try out ujian nasional, bu guru Niken memanggil sang anak dan betah mengajarinya dengan lembut satu persatu. Sang anak diajaknya duduk berdekatan satu meja dengan bu guru Niken, bahkan sampai pulang sekolah pun bu Niken tahan mengajari sang anak, hanya… anaknya yang tidak tahan. Bu niken yang cantik, selain bicara suka muncrat-muncrat (air liurnya sampai keluar), mulutnya juga bau sesuatu. Namun kondisi itu ternyata ada baiknya juga bagi anak-anak. Agar tidak diajak duduk berdekatan dengan bu Niken untuk diajari ini dan itu, maka anak-anak berusaha keras untuk bisa mengerjakan semua soal daripada harus bersinggungan dengan bu Niken yang cantik namun mulutnya bau…

Sebetulnya Inas kasihan dengan bu Niken, pernah Inas beritahu mama tentang hal ini, namun mama pun bingung mau bilang apa ke bu Niken karena khawatir tersinggung. Dimata mama sebagai orang tua murid, mama kagum dan hormat dengan bu Niken. Selain bu Niken berkulit bersih dan cantik, beliau juga telaten dan semangat dalam mengajar anak-anak. Nilai matematika anak-anak juga bagus bagus, bahkan tertinggi di rayon Jakarta barat namun maaf, bau mulutnya itu sungguh tidak tahan. Pada saat mengambil raport pun, mama agak sedikit menjauh dari bu Niken dan mengibaskan saputangan dengan lembut agar bu Niken tidak tersinggung.

Kasihan Bu niken, harusnya ada guru sejawat yang berani menegur atau sang kepala sekolah sebagai pimpinan memberikan bantuan kesejahteraan dalam hal pemeriksaan gigi, general check up untuk perut dan lain-lain bagi guru. Bisa saja bau mulut itu datang dari pencernaan yang kurang sehat selain usaha yang lain juga dilakukan seperti memberikan permen mint dan seperangkat sikat gigi dengan pasta yang baunya menyenangkan seperti herbal atau rasa siwak atau daun sirih yang sudah banyak dijual dimana-mana. Anak anak pasti suka bila guru-gurunya selain berpenampilan cantik dan bersih juga  bernafas wangi…

 

Fifi.P.Jubilea

Founder and Conceptor of JISc

[email protected] 

bundafe : penulis artikel konsultasi pendidikan anak, remaja dan keluarga

http://www.jakartaislamicschool.com/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement