Selasa 24 May 2011 16:34 WIB

Duh.. Lagi, Masih Ada 284 Ribu KK Belum Tersentuh Listrik Hingga Kini

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupaya memperluas jaringan listrik hingga wilayah pelosok. Pasanya hingga kini masih ada sekitar 284.893 penduduk yang tersebar di wilayah Keresidenan Pati, Jawa Tengah, belum menikmati pasokan listrik dari PLN.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di lima kabupaten atau wilayah Keresidenan Pati terdapat 1.183.744 keluarga, sedangkan yang menikmati pasokan listrik baru mencapai 898.851 keluarga atau 75,9 persen," kata Direktur Area Pelayanan Jaringan (APJ) PT PLN Kudus, Wawan Gunawan, di Kudus, Selasa (24/5).

Adapun rincian untuk setiap kabupaten, yakni di Kabupaten Kudus terdapat 94 persen keluarga dari jumlah total keluarga yang di kota ini sudah menikmati pasokan listrik, sedangkan Jepara 63,61 persen, Pati 80,74 persen, Rembang 69,54 persen, dan Blora 71,9 persen.

Selama ini, kata dia, perluasan jaringan listrik PLN berhasil menjangkau semua wilayah pedesaan hingga persentase penduduk yang menikmati pasokan listrik mencapai 100 persen.

Untuk wilayah pedukuhan, katanya, belum mencapai 100 persen, sehingga perlu ada perluasan jaringan listrik ke sejumlah titik wilayah yang tersebar di lima kabupaten.

Sebanyak 284.893 keluarga atau 24,1 persen yang belum menikmati pasokan listrik, katanya, akan diupayakan bisa menikmati pasokan listrik secepatnya, karena perluasan jaringan hingga pedukuhan dalam proses pengerjaan.

Anggaran yang tersedia untuk memperluas jaringan listrik di wilayah Keresidenan Pati, katanya, mencapai Rp9 miliar yang berasal dari APBN.

Dengan anggaran sebesar itu, perluasan jaringan yang mungkin dilakukan mencapai 26 kilometer sirkuit untuk tegangan menengah dan 16 kilometer untuk tegangan rendah. Sedangkan jumlah trafo yang disediakan mencapai 35 unit.

Dari penambahan jaringan baru tersebut, APJ PLN Kudus memperkirakan mampu melayani 3.500 penyambungan pelanggan baru di wilayah pedukuhan yang tersebar di lima kabupaten.

"Setidaknya, pada akhir Desember 2011 masyarakat di wialyah pedukuhan yang belum terjangkau jaringan listrik bisa menikmati pasokan listrik," ujarnya.

Hanya saja, lanjut dia, penambahan jaringan baru tersebut belum bisa menjangkau seluruhnya, karena target untuk wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir tahun ini sekitar 77,7 persen dari jumlah penduduk yang ada.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, untuk wilayah PT PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Kudus, perluasan jaringan listrik tersebar di 10 desa di Kabupaten Kudus dan satu desa di Kabupaten Pati.

Dari belasan desa tersebut, terdapat 56 titik yang perlu dilakukan penambahan jaringan listrik dengan panjang jaringan secara keseluruhan sekitar 30 kilometer sirkuit.

Sebanyak 11 desa tersebut, yakni Desa Klaling, Tenggeles, Hadipolo, Gondoharum, Tanjung Rejo (Kecamatan Jekulo), Jati Wetan (Kecamatan Jati), Peganjaran (Kecamatan Bae), Bulungcangkring dan Jepang (Kecamatan Mejobo), dan Demangan (Kecamatan Kota), serta Desa Wotan (Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati).

Sebagian besar masyarakat yang belum menikmati listrik yang tersebar di 11 desa tersebut, merupakan penduduk lama yang memang belum tersedia jaringan listrik yang memadai, selebihnya penduduk baru atau kompleks perumahan yang baru dibangun.

Manajer PT PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Kudus, Ahmad Mustaqir mengungkapkan, jaringan listrik milik PLN tersedia di masing-masing desa di kota ini. "Hanya saja, jaringan yang tersedia belum mencapai rumah penduduk yang berada di daerah yang agak terpencil," ujarnya.

Sementara potensi sambungan pelanggan baru dari perluasan jaringan tersebut, diperkirakan mencapai ratusan pelanggan yang tersebar di 65 titik yang berada di 11 desa.

Rencana perluasan jaringan dimulai pada Maret 2011 dan ditargetkan selesai pada Juni 2011. Menurut rencana, katanya, peluasan jaringan dilakukan melalui dua tahap, yakni 37 titik pada tahap pertama dan 19 titik tahap kedua.

Dengan adanya perluasan jaringan listrik ini, diharapkan bisa meningkatkan roda perekonomian masyarakat setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement