Jumat 20 May 2011 14:33 WIB

Dari Luar Salon Kencantikan, Tapi Dalamnya Tempat Karaoke

Salon kecantikan (ilustrasi)
Foto: hair-salon-windsor.co.uk
Salon kecantikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI - Sejumlah izin usaha salon kecantikan yang diterbitkan Pemerintah Kota Dumai, Riau, belakangan banyak disalah gunakan untuk usaha hiburan dan perdagangan minuman keras. "Sejumlah tempat hiburan dan salon kecantikan telah disalah gunakan untuk kegiatan usaha yang bisa menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Kepala Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Kota Dumai, Hendri Sandra di Dumai, Jumat (20/5).

Disebutkan, salah satu usaha salon kecantikan yang sekaligus menjadi tempat karaoke dan kafe yang dijadikan tempat mabuk-mabukan. Pihak KPT Kota Dumai akan melakukan penertiban usaha dan tempat hiburan menyimpang tersebut, mulai dari teguran tertulis dan lisan hingga memanggil para pengusaha tersebut untuk kemudian diberikan arahan dan pemahaman.

"Jika para pengusaha terbukti menyimpangkan izin kelola yang dikeluarkan dan tidak juga mengindahkan teguran serta pembinaan kami, maka akan dilakukan pencabutan izin," katanya.

Sementara itu Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Dumai, Marjoko Santoso mangatakan, jumlah pengidap inveksi HIV/AIDS di Kota Dumai meningkat. Pengidap inveksi HIV/Aids di Kota Dumai terbanyak para pekerja sek komresial dan kalangan wanita penghibur. "Terbukti, data terakhir yang kita pegang untuk tahun 2011 ini, ada sekitar 128 orang yang telah terjangkit virus HIV/AIDS," kata Marjoko.

Ketua Bidang Planing KPA Provinsi Riau, Babe Nasution, dikesempatan terpisah menyebutkan, dari 128 orang tersebut, 51 diantaranya masih tergolong HIV, sementara yang sudah masuk ke taraf AIDS terdata sekitar 77 orang. "Baik penderita HIV maupun AIDS, paling banyak yakni wanita-wanita PSK yang ketahuan saat melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas maupun saat dilakukan pemeriksaan keliling," katanya.

Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Dumai pada tahun ini menurut Babe jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang masih dibawah 100 orang. "Tingginya angka penderita HIV/AIDS ini, membuat Dumai saat ini menduduki peringkat kedua setelah Kota Pekanbaru," terangnya.

Pekanbaru menurut Babe, terdata ada sekitar 542 orang yang positif terjangkit HIV/AIDS, dimana 210 diantaranya penderita HIV dan selebihnya atau sekitar 332 orang merupakan penderita AIDS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement