REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU - Sekitar 95,9 persen penduduk yang masuk kategori angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Barat kini telah bekerja sejak 2010. Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, mengatakan angkatan kerja yang telah bekerja di Sulawesi Barat mencapai sekitar 93,55 persen pada 2006.

Ia mengatakan jumlah angkatan kerja yang bekerja tersebut kemudian mengalami peningkatan pada 2010 menjadi sekitar 95,9 persen dari satu juta penduduk Sulbar. Oleh karena itu, ia mengatakan jumlah angkatan kerja di Sulbar yang menganggur juga mengalami penurunan yakni dari sekitar 6,45 persen pada 2006, turun menjadi sekitar 4,1 persen di 2010.

Menurut dia, jumlah penduduk angkatan kerja di Sulbar yang bekerja mengalami peningkatan karena pemerintah di Sulbar telah melaksanakan berbagai macam program unggulan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Salah satunya adalah program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao (Gernas Pro Kakao) yang dicanangkan pemerintah pusat di Provinsi Sulbar sejak 2009 hingga 2011 ini.

"Program gernas pro kakao di Sulbar yang menghabiskan anggaran sekitar 269 miliar tahun 2009 dan tahun 2010 sekitar Rp 91 miliar, dan tahun 2011 sekitar Rp 202 miliar, telah berhasil membuat petani bekerja mengelola tanaman kakaonya secara maksimal," katanya.

Ia mengatakan faktor lainnya yang memicu angkatan kerja di Sulbar karena sektor jasa, perdagangan, ekonomi mikro dan pertambangan yang telah mulai meningkat di Sulbar. Ini seiring Sulbar menjadi daerah otonom baru.

Ikuti Whatsapp Channel Republika