REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persiapan akhir untuk Ujian Nasional telah dilaksanakan. Pendistribusian sudah dilakukan. Seluruh daerah sudah menerima soal-soal ujian untuk selanjutnya pada hari Senin dibagikan ke sekolah-sekolah sebelum UN dilaksanakan.
“Sejauh ini tidak ada masalah dalam pendistribusian soal ujian. Semua daerah sudah menerima soal-soal ujian dan tinggal melaksanakannya saja. Hanya satu daerah di Papua yang soal ujianya terbakar. Tapi selain itu semuanya lancar-lancar saja,” ungkap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional, Mansyur Ramly usai mengadakan konferensi pers bersama Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, Jumat (15/4).
Nuh memastikan bahwa UN tahun ini berjalan dengan lancar. Ia meyakini itu karena banyak pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan UN kali ini, mulai sejak UN dibuat dan dicetak, semuanya dikawal dan diawasi.
Begitu pula dengan pendistribusian yang telah dilakukan. Lokasi soal ujian disimpan di daerah rayon pun diawasi 24 jam oleh polisi.
Dalam pengambilan soal pun pihak sekolah tidak dapat melakukannya sendirian. Perlu ada pengawal lain dari pihak kepolisian untuk menemani mengambil soal.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran dan keamanan sampainya soal ke sekolah. “Ini sudah ada di Standar Prosedur Operasionalnya (SPO), setiap pengambilan soal tidak boleh dilakukan sendirian. Hal itu sama sekali tidak dibenarkan,” tandasnya.
Pengawalan yang dilakukan oleh pihak kepolisian semata-mata dilakukan karena pihak kepolisianlah yang mempunyai otoritas untuk menjaga keamanan. Sehingga kalau ada apa-apa, kata dia, kita tidak bisa disalahkan.
Polri juga sudah memberikan instruksi kepada kepolisian di daerah rayon untuk mengawal UN ini. Hal ini dilakukan karena merupakan bagian dari tugas negara.
Total siswa yang mengikuti UN tahun ini berjumlah 10.408.562 dengan total siswa Sekolah Dasar (SD) dan yang setara sejumlah 4.249.367. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat berjumlah 3.716.596 orang dan siswa peserta tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat berjumlah 2.442.599 orang
Ikuti Whatsapp Channel Republika
