Jumat 08 Apr 2011 22:35 WIB

Sekolah di Kupang Masukkan Kurikulum Bahasa Mandarin

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Wali Kota Kupang Daniel Adoe berjanji memasukkan program bahasan Mandarin dalam muatan lokal (mulok) pada seluruh sekolah yang ada di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara

Timur itu. "Saya sudah berencana memasukan program bahasa Mandarin sebagai mulok bagi sekolah-sekolah di seluruh wilayah Kota Kupang," kata Adoe saat menjamu Wali Kota Jia Xing, Provinsi Zhe Jiang, Republik Rakyat Tiongkok Jiang Waiming dan rombongan pada penandatanganan nota kesepahaman kedua pemerintahan dalam berbagai bidangnya, di Kupang, Jumat (8/4) malam.

Menurut Adoe, rencana tersebut sudah dimulai dengan mengajukan surat permohonan bantuan guru bahasa Mandarin ke Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya. Permohonan tersebut, kata Adoe, dilakukan karena pemerintah Kota Kupang tidak memiliki sumber daya guru yang cukup memadai dalam memberikan pelajaran khusus bahasa Mandarin.

"Pemerintah Kota Kupang hingga saat ini masih menunggu tindak lanjut dari pihak Konjen untuk merespon surat permohonan tersebut," kata dia.

Mantan Wakil Wali Kota Kupang itu mengatakan, bahasan Mandarin sangatlah penting untuk diajarkan kepada para siswa di Kota Kupang, karena Kota Kupang merupakan daerah yang sangat terbuka dan strategis bagi para pendatang, baik dari dunia barat, juga dari negara tetangga lainnya di Asia termasuk dari daratan China. "Karena kondisi itulah maka saya merasa perlu mengantisipasinya dengan membuka akses kepada masyarakat khususnya para siswa untuk mempelajari bahasa Mandarin tersebut," kata Adoe.

Menurut dia, Kota Kupang saat ini sudah menjadi sasaran bagi para pengusaha, khusunya dari China yang melakukan investasi di daerah ini, sehingga penting bagi masyarakat Kota Kupang untuk dipersiapkan sumber dayanya, agar tidak ketinggalan dalam mengakses segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh bangsa China tersebut.

"Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh masyarakat, jika bisa menguasai bahasa Mandarin untuk bisa memperlancar komunikasi dengan para pengusaha asal negeri Tirai Bambu tersebut," kata Adoe yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Kupang itu.

Dia berharap, dalam waktu yang tidak lama lagi, permohonan pemerintah Kota Kupang untuk mendapatkan bantuan guru bahasa Mandarin dari Konjen Republik Rakyat Tionghoa untuk melengkapi sumber daya guru bahasa Mandarin bisa segera diwujudkan, sehingga pelaksanaan proses belajar mengajara di sekolah-sekolah segera dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement