REPUBLIKA.CO.ID,LUMAJANG--Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Sutrisno S, mengatakan, kawasan Gunung Bromo kini sudah dibuka untuk kunjungan wisatawan, tapi kawasan Gunung Semeru masih tertutup bagi pendaki.
Sutrisno S mengatakan hal itu saat mengikuti acara pembukaan kembali kawasan Gunung Bromo bagi wisatawan di Cemorolawang, Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
Ia menjelaskan, pembukaan kembali kawasan wisata Gunung Bromo dilakukan atas rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana yang yang pada Maret Gunung Bromo telah berstatus Siaga (level III) yang bisa dikunjungi hingga jarak radius dua kilometer dari kawah.
Pos Pengamatan Gunung Api di Gunung Bromo juga telah melaporkan bahwa aktivitas Gunung Bromo menurun. Selain itu, lanjut Sutrisno, karena Gunung Bromo telah ditetapkan sebagai obyek wisata alam di Jawa Timur.
Pembukaan kembali wisata gunung Bromo juga atas banyaknya harapan masyarakat pelaku wisata guna menggerakkan ekonomi masyarakat. Sutrisno menyebutkan, kerugian akibat penutupan objek wisata Gunung Bromo berkisar antara Rp130 juta hingga Rp150 juta per bulan.
Ia mengatakan, setelah dilakukan koordinasi degan berbagai pihak untuk pembukaan kembali objek wisata Gunung Bromo dilakukan pemasangan rambu-rambu guna menetapkan kawasan aman dikunjungi. Selain itu jam kunjungan juga dibatasi antara pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Jaminan pengamanan terhadap pengunjung juga dilakukan evaluasi setiap hari. Bagi pengunjung yang akan menikmati matahari terbit diarahkan ke Bukit Mentigan.
Sedangkan yang akan menikmati matahari terbit dari puncak Penanjakan disarankan untuk lewat Wonokitri Pasuruan.
Sementara Gunung Semeru di Lumajang hingga kini masih tertutup untuk pendakian, karena masih dilakukan perbaikan terhadap rambu-rambu yang rusak serta cuaca yang belum mendukung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
