Selasa 27 Oct 2015 16:08 WIB

Taiwan Beri Harga Lebih Murah untuk Operasi dengan Da Vinci

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Robot operasi Da Vinci
Foto: blackburnews
Robot operasi Da Vinci

REPUBLIKA.CO.ID, Dunia kedokteran, terus berkembang di negara maju. Salah satu negara yang memiliki teknologi kesehatan modern adalah Taiwan. Belum lama ini, industri kesehatan di Taiwan memperkenalkan teknologi kesehatan terbarunya, yakni mesin operasi bernama Da Vinci Operation System.

    

Mesin ajaib ini, bisa membantu semua masalah kesehatan yang memerlukan operasi bedah. Misalnya jantung dan rahim. Semua pasien, tak perlu takut lagi ada pembedahan saat akan operasi rahim dan jantungnya. Karena, dengan menggunakan mesin Da Vinci ini, dokter hanya membutuhkan tiga lubang jari saja bisa langsung operasi. Sehingga, proses penyembuhannya akan lebih cepat.

     

Menurut Vice Director International Medical Service Center dari Mackay Memorial Hospital Taiwan, Crystal Hsu,  Da Vinci Operation System ialah mesin atau robot untuk aneka masalah kesehatan yang memerlukan pembedahan seperti operasi jantung dan rahim.

         

"Kinerja mesin ini sangat efektif dan efisien karena berbentuk alat seperti jari," katanya.

Menurut Crystal, dengan menggunakan mesin Da Vinci itu maka pasien bisa lebih cepat sembuh karena tidak memerlukan pembedahan besar. "Dalam waktu empat sampai lima hari pasien bisa beraktivitas kembali," katanya.

         

Sementara itu, Director of of Obstetrics and Gynecology for Minimally invasive and Endoscopy Taichung Metroharbor Hospital, Taiwan, Hsu Chun-Chen menambahkan salah satu kelebihan berobat ke negaranya ialah biayanya yang murah namun tetap memberikan kualitas terbaik.

         

"Da Vinci Operation System ini setahu kami belum ada di Indonesia, kalau pun ada masih sedikit," katanya.

Masyarakat Indonesia, kata dia, kalau ingin dioperasi menggunakan mesin Da Vinci ini, bisa dioperasi yang terdekat di Singapura. Namun, dengan kualitas yang sama dengan Singapura, harga di Taiwan setengahnya lebih murah dibandingkan dengan melakukan operasi dengan teknologi yang sama di Singapura.

         

Hsu Chun Chen optimistis warga Indonesia atau pun pelaku industri kesehatan di Indonesia bisa menerima keberadaan industri kesehatan modern Taiwan tersebut. Kalau ada mitra, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mencari mitra di sini. "Terlebih sekarang mengurus visa ke Taiwan jauh lebih mudah dibandingkan dulu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement