Jumat 08 Aug 2014 12:00 WIB

Monas Tingkatkan Kenyamanan

Red:

Selama ini, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di area Monumen Nasional (Monas) dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung. Tak heran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak jenuh melakukan penertiban di kawasan landmark Ibu Kota itu.

Bahkan, jika memungkinkan, Polda Metro Jaya berencana mendirikan pos pengamanan (pospam) di lingkungan Monas. Tujuannya, apalagi kalau bukan ingin memberikan rasa aman dan nyaman.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, "Walaupun gratis, publik ingin merasa aman dan nyaman saat rekreasi karena ada pengunjung yang nakal. Perlu juga pospam, Satpol PP, dan sekuriti sehingga kalau ada tindak pidana, bisa segera ditindak," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/8).

Dikatakannya, pos polisi (pospol) dan pospam di area Monas tak harus permanen. Bisa juga menggunakan tenda agar tidak merusak tatanan Monas.

Menurut Rikwanto, peningkatan keamanan dan kenyamanan untuk pengunjung tempat rekreasi adalah kewajiban kepolisian. Sehingga, kehadiran petugas keamanan yang sedang patroli di area Monas bisa membantu pengunjung jika ada hal yang kurang nyaman.

"Yang sudah ada kita tingkatkan lagi intensitasnya dan jumlahnya. Jadi, pertama, masyarakat tahu ada pospam, petugas keamanan juga lewat, itu cukup," ujarnya.

Guna meminimalisasimunculnya PKL di area Monas, Polda bakal menerjunkan personelnya untuk memperketat penjagaan di pintu masuk area Monas.

"Di pintu masuk kalau perlu dibuat beberapa penjagaan, jadi walaupun gratis, petugas bisa menyortir mana pengunjung dan mana pedagang kaki lima," kata Rikwanto.

Tak hanya keberadaan PKL yang bakal dibatasi, Polda Metro Jaya juga bakal menekan terjadinya praktik parkir liar. Nantinya, dari sejumlah pintu masuk ke Monas, yakni di dekat Stasiun Gambir, Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) ataupun Patung Kuda bakal ditutup. Pada hari-hari biasa, hanya satu pintu yang dibuka untuk masuk ke Monas, yakni di IRTI.

"Kecuali, ada kegiatan, dibuat situasional," ucap dia. "Kalau normal," kata Rikwanto melanjutkan, "satu pintu masuk dibuka di IRTI, depan Gambir atau air mancur tidak bisa."

rep:c70 ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement