Jumat 19 Sep 2014 12:00 WIB

Virus HIV Hantui Remaja Indonesia

Red:

HIV dan AIDS sudah mulai menyebar ke masyarakat non-riskan terinveksi (riskti). Saat ini, anak remaja dan ibu rumah tangga termasuk riskan terinveksi virus HIV.

Peneliti Pusat Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) John Haryono, Kamis (18/9), mengatakan, "Fenomena ini seperti fenomena gunung es."

Rentannya remaja disebabkan pola pergaulan yang kebablasan. Menurutnya, remaja kelas menengah ke bawah justru yang sangat rentan dengan terserang virus HIV. Fenomena cabe-cabean membuat remaja Indonesia, khususnya di kota-kota besar sangat dekat dengan virus mematikan itu.

Ia menjelaskan, kerentanan remaja putri kelas menengah bawah ini karena belum sadar pentingnya menggunakan kondom. Pola pergaulan bebas menceburkan mereka ke dalam kubang seks bebas.

John mengatakan, kampanye menggunakan kondom bukan berarti melegalkan seks bebas. Seks bebas dilarang. Kampanye kondom diperuntukan bagi mereka yang memiliki pola kehidupan seks bebas.

Remaja putri yang menjajakan diri, kata John, belum mendapatkan kampanye menggunakan kondom dengan baik. John mengatakan, ketika kampanye kondom cukup berhasil di lingkungan lokalisasi, penyebaran virus HIV justru merebak ke remaja putri yang tidak teroganisasi di lokalisasi.

"Mereka kan tidak memiliki mucakari, jadi tidak ada yang memberi tahu mereka tentang kondom," John menjelaskan.

Menurut John, permasalahan ini menjadi tanggung jawab semua pihak, dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Menurutnya, jika remaja putri diarahkan dengan baik. Maka mereka tidak akan terlibat dalam pergaulan bebas yang membuat mereka rentan terserang virus yang belum ditemukan obatnya. "Ini permasalahan serius dan begitu banyak hal yang memengaruhinya," tutup John.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan periode Oktober-Desember pada 2012 dilaporkan 2.145 kasus AIDS. Kasus yang dilaporkan terdeteksi pada kelompok umur 30-39 tahun (35,05 persen), kelompok umur 20-29 tahun (24,8 persen), dan kelompok umur 40-49 tahun (17,6 persen).

Kebanyakan penderita berada pada golongan umur 20-29 dan 30-39. Hal ini menunjukkan bahwa penderita kebanyakan terpapar virus HIV/AIDS saat remaja. Sedangkan, jumlah kasus kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 5.500 jiwa. rep:c74 ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement