Setengah abad sebelum masehi, filsuf dan ilmuwan Yunani, Heracletos, menyimpulkan sebuah konsepsi tentang dunia dan alam semesta. Di matanya, tidak ada yang tetap di dunia ini kecuali perubahan.
Pemahaman Heracletos atas kausalitas antarelemen di alam semesta bertumbukan dengan firman Allah SWT dalam surat Ar-Rad ayat 11 yang memiliki makna, "Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka."
Falsafah pemikiran Heracletos yang mendapatkan afirmasi surat Ar-Arad ayat 11 dalam konteks kehidupan sosial mampu dimaknai oleh sejumlah individu untuk terus berpikir, bekerja, atau berbuat sesuatu demi membuat sebuah perubahan. Tentu arah perubahan yang dicita-citakan individu ini adalah menuju sesuatu yang lebih baik. Perubahan positif inilah yang setiap saat melahirkan insan-insan bervisi besar dus memiliki etos kerja yang tinggi.
Tahun 2014 disesaki pesta politik nasional yang ditandai dengan ingar-bingar kampanye pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden. Namun, di tengah ingar-bingar tersebut, beberapa individu terus bekerja secara konsisten melakukan hal-hal yang menjadi visi besar tersebut dalam menjalani tugas kekhalifahannya di bumi ini. Hasil karya insan kreatif dan visioner mereka melahirkan wajah baru bagi kehidupan orang-orang di sekeliling mereka, bahkan dunia.
Sebagai apresiasi atas konsistensi niat baik dan perubahan yang telah mereka hadirkan, Republika menganugerahkan penghargaan Tokoh Perubahan 2014 kepada sosok-sosok luar biasa ini. Para tokoh yang mendapat anugerah Tokoh Perubahan Republika 2014 adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, penggagas gerakan One Day One Juz Bhayu Subrata dan Pratama Widodo, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Keenam Tokoh Perubahan Republika 2014 ini telah membuktikan kiprah berharga dalam kerangka memajukan negeri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
