Rabu 04 May 2016 15:00 WIB

Misi Berat Tim Uber

Red:

Oleh Nurul S Hamami

 

Misi tim PIala Uber Indonesia di Kunshan, Cina, 15-22 Mei nanti dapat dibilang cukup berat. Tanpa pemain-pemain yang memiliki prestasi bersinar di panggung internasional, sangat berlebihan bila mengharapkan mereka ampil sebagai juara. Bisa lolos dari babak grup saja sudah patut disyukuri.

Selain minim pemain-pemain berpe ngalaman dan sudah berprestasi dunia, kubu Indonesia harus kehilangan salah satu ang gota tim terbaiknya. Dia tak lain sang kapten tim, Nitya Krishinda Maheswari, yang sudah dipastikan batal diberangkatkan karena mengalami cedera lutut. Nitya mengalami cedera usai bermain selama 161 menit di semifinal ganda putri Kejuaraan Asia 2016 di Cina pekan lalu.

Greysia Polii, pasangan main Nitya, tetap akan berangkat ke Kunshan, dan ditunjuk sebagai kapten tim menggantikan Nitya Sedangkan satu tempat yang kosong ditinggalkan Nitya akan diisi oleh Tiara Rosalia Nuraidah.

Sangat disayangkan memang, dengan absennya Nitya berarti kekuatan Indonesia sudah berkurang satu. Bersama Greysia, dia merupakan tumpuan Indonesia di Piala Uber. Keduanya kini menduduki peringkat ke-2 dunia yang diharapkan mampu me nyum bang poin di setiap pertandingan.

"Nitya mengalami sedikit cedera pada lututnya setelah bermain di long match melawan pasangan Jepang, Naoko Fukum an/Ku rumi Yanao, di semifinal BAC. Lu tutnya agak bengkak, jadi disarankan untuk beristirahat dan memulihkan kondisi," ujar Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI yang juga Manajer Tim Piala Thomas dan Uber 2016, seperti dikutip laman resmi PBSI, badmintonindonesia.org. "Posisi Kapten Tim Uber akan diserah kan kepada Greysia, sedangkan satu slot kosong di ganda putri bakal diisi Tiara. Pasti ada perubahan kekuatan dengan absennya Nitya, at least 30 persen kekuatan tim Uber akan berkurang," jelas Rexy.

Nitya/Greysia memang menjadi andalan Indonesia untuk merebut angka. Di antara anggota tim yang lain, merekalah yang paling berpengalaman dan memiliki catatan pres tasi internasional. Belum lama ini, kedua nya menjuarai Singapura Terbuka Super series. Setidaknya poin yang mereka kum pulkan bisa menjadi pemicu semangat bagi anggota tim yang lain.

Pada babak kualifikasi Februari lalu Tim Uber Indonesia tidak tampil menggembirakan. Mereka hanya mampu melaju ke perempat final dan kalah dari Cina dengan 0-3. Di babak grup, tim Merah Putih kalah 1-4 dari Korea Selatan setelah sebelumnya menang telak 5-0 atas tim lemah Maladewa.

Bermodal kemenangan itulah Indonesia melaju ke babak kedua, namun sudah harus berhadapan dengan tim raksasa Cina. Indonesia pun harus menunggu sampai bulan Maret untuk mendapat tiket ke putar an final di Kunshan. Beruntung bisa lolos ke babak kedua di kualifikasi lantaran berga bung dalam grup yang hanya dihuni tiga tim yang salah satunya adalah tim lemah Ma ladewa. Sebagai runner up grup, Nitya dan kawan-kawan melaju ke babak kedua mendampingi Korea

Dengan materi yang ada sekarang, PBSI tidak memasang target yang muluk kepada tim Uber. Tampil sebagai runner-up dalam Grup C saja sudah cukup. Bersama Indone sia adalah Thailand, Bulgara, dan Hongkong.

Sulit

Terus terang, untuk menjadi juara grup sangat sulit. Ini mengingat Thailand telah menjadi salah satu kekuatan bulu tangkis dunia. Ratchanok Intanon merupakan pe megng peringkat satu dunia saat ini. Ban dingkan dengan Maria Febe Kusu mastuti, an dalan di tunggal setelah Linda weni tak masuk ke dalam tim, yang berperingkat 23 dunia.

Di sektor ganda, Thailand memiliki Puttita Supa jirakul/Sapsiree Taerattanchai, peringkat 17 dunia. Juga ada Jongkolphan Kititharakul/ Rawinda Prajongjai, peringkat 20 dunia. Se dangkan tim Uber Indonesia, kecuali Nitya/Grey sia tak ada yang berada di peringkat 20 besar.

"Kami akui tim Uber Indonesia tidak sekuat tim Cina, Jepang, dan Korea. Tapi, dalam permainan beregu, semua kemung kinan bisa terjadi. Lihat saja Fitriani bisa mencuri angka dari tim Korea pada babak kualifikasi Piala Uber," kata Wasekjen PP PBSI Ahmad Budiharto.

Dibandingkan Thailand, Bulgaria dan Hongkong semsetisnya bisa diatasi oleh pemain-pemain Indonesia. Namun, seperti kata Budiharto, dalam permainan beregu apapun bisa terjadi. Begitu pula bisa berlaku bagi Bulgaria dan Hongkong. Bisa saja mereka justru membalikkan keadaan di atas kertas dengan Indonesia.

***

TIM PIALA UBER INDONESIA

* Maria Febe Kusumastuti, Hanna Ramadini, Fitriani, Gregoria Mariska, Greysia Polii, Tiara Rosalia Nuraidah (menggantikan Nitya Krishinda Maheswari), Anggia Shitta Awanda, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Della Destiara Haris, Rosyita Eka Putri Sari.

PEMBAGIAN GRUP PIALA UBER 2016

* Grup A: Cina, Denmark, Spanyol, Malaysia

* Grup B: Korea, Taiwan, Mauritius, Amerika Serikat

* Grup C: Thailand, Indonesia, Bulgaria, Hong Kong

* Grup D: Jepang, India, Australia, Jerman

JADWAL PIALA UBER 2016

Minggu,15 Mei 2016

* Pukul 08:30 waktu setempat

Thailand vs Hongkong (Grup C); Indonesia vs Bulgaria (Grup C)

* Pukul 13:30 waktu setempat

Cina vs Malaysia (Grup A); Taiwan vs Mauritus (Grup B)

* Pukul 19.00 waktu setempat

Denmark vs Spanyol (Grup A); Korea vs Amerika Serikat (Grup B)

Senin,16 Mei 2016

* Pukul 08:30 waktu setempat

India vs Australia (Grup D); Thailand vs Bulgaria (Grup C)

* Pukul 13:30 waktu setempat

Indonesia vs Hongkong (Grup C); Korea vs Mauritus (Grup B)

* Pukul 19.00 waktu setempat

Jepang vs Jerman (Grup D); Taiwan vs Amerika Serikat (Grup B)

Selasa,17 Mei 2016

* Pukul 08:30 waktu setempat

Denmark vs Malaysia (Grup A); Bulgaria vs Hongkong (Grup C)

* Pukul 13:30 waktu setempat

Thailand vs Indonesia (Grup C); India vs Jerman (Grup D)

* Pukul 19.00 waktu setempat

Cina vs Spanyol (Grup A); Jepang vs Australia (Grup D)

Rabu,18 Mei 2016

* Pukul 08:30 waktu setempat

Spanyol vs Malaysia (Grup A); Mauritius vs Amerika Srikat (Grup B)

* Pukul 13:30 waktu setempat

Korea vs Taiwan (Grup B); Jepang vs India (Grup D)

* Pukul 19.00 waktu setempat

Cina vs Denmark (Grup A); Australia vs Jerman (Grup D)

19 Mei 2016: Perempat Final

20 Mei 2016: Semifinal

21 Mei 2016: Final

NEGARA-NEGARA YANG PERNAH MENJUARAI PIALA UBER

* Cina (13 Kali): 1984, 1986, 1988, 1990, 1992, 1998, 2000, 2002, 2004, 2006, 2008, 2012, 2014

* Jepang (5 Kali): 1966, 1969, 1972, 1978, 1981

* Indonesia (3 Kali): 1975, 1994, 1996

* Amerika Serikat (3 Kali): 1957, 1960, 1963

* Korea Selatan (1 Kali): 2010

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement