Sabtu 14 Jan 2017 18:00 WIB

Tantangan Ferrari pada 2017

Red:

Scuderia Ferrari merupakan tim tertua dalam ajang lintas balap Formula Satu (F1) sekaligus juga salah satu tim yang tersukses. Terbilang paling tua karena Ferrari berhasil mengumpulkan 15 kali gelar juara dunia pembalap dan dan enam kali dalam bidang konstruktor.

 Sayangnya, sinar Ferrari di lintasan aspal F1 itu tengah meredup. Musim kemarin, tim Kuda Jingkrak ini gagal menempatkan dirinya ke dalam jejeran tiga besar. Hingga musim 2016 berakhir, Ferrari harus puas berada di posisi keempat dengan total 212 poin.

 Kini, menatap musim balapan 2017, Ferrari menyimpan harapan yang tetap melambung. Tim yang memiliki pembalap Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen itu berharap peruntungan musim ini bisa lebih baik dan lebih cepat lagi di lintasan.

Bos Ferrari Bernie Ecclestone yakin kesalahan Ferrari yang tak sanggup masuk jajaran podium sepanjang musim lalu semata-mata karena persoalan tim dan pengembangan mobil. Ecclestone tidak menganggap kelemahan Ferrari terletak pada performa pembalap yang dimilikinya.

Buktinya, setelah tahun pertama Vettel bergabung dengan Ferrari, sang pembalap ternyata mampu mencatatkan tiga kemenangan balapan. Kemenangan itu membuat Ferrari menjadi satu-satunya pesaing terkuat di tengah dominasi Mercedes pada 2015.

Sayangnya, pada musim kemarin Ferrari justru kalah bersaing dengan Red Bulls yang tampil lebih baik dan finis di depan mereka pada 2016.

 ''Ini bukan kesalahannya (Vettel Red). Kesalahan bahwa dia gagal menang itu lebih disebabkan mobil dan tim,'' kata Ecclestone, seperti dikutip Crash.

 Ecclestone menyadari, hingga kini pihaknya masih belum bisa bangkit lagi. Masa-masa keemasan yang pernah diukir oleh Michael Schumacher dan Jean Todt ternyata menjadi catatan manis yang masih terus menggelayut tetapi sulit direngkuh.

Untuk itu, jika ingin lebih cepat lagi pada balapan musim ini, Ecclestone berharap timnya membutuhkan darah segar. Meski begitu, dia yakin Vettel masih bisa melakukan segala upaya yang dimiliki untuk membawa Ferrari kembali meraih sukses.

Hanya saja, Ecclestone ragu soal seberapa banyak kesempatan yang bisa dioptimalkan Vettel jika ia tidak didukung dengan kemampuan mobil yang lebih cepat.

Ecclestone mengaku akan lebih memfokuskan lagi perhatiannya supaya bisa mengantarkan Ferrari menuju ke arah yang lebih baik pada musim depan. Ia juga tak mau ada kejutan seperti yang dilakukan Nico Rosberg, yang menyatakan pensiun secara mendadak setelah membawa Mercedes meraih gelar juara dunia 2006.

Ecclestone mengungkapkan sempat adanya kabar yang menyebutkan Vettel akan beralih ke Mercedes pada 2018 jika terus menderita pada musim ini di Ferrari. Meski begitu, Ecclestone yakin juara dunia F1 empat kali itu akan tetap berada di tubuh Ferrari.

Mantan direktur teknik Ferrari Ross Brawn mengatakan, pihaknya bisa saja secara keseluruhan mengalami kemunduran. Penyebabnya karena terlalu reaktif dan tidak memiliki rencana jangka panjang.

Brawn yang mendalangi gelar kemenangan dengan Benetton dan Ferrari itu menilai F1 memang perlu melakukan sesuatu yang baru. ''Saya pikir itu akan baik bagi Formula Satu mencoba dan merumuskan strategi dan rencana di mana ia ingin berada di tiga atau lima tahun,'' kata dia.

Seperti salah satunya jika ada mesin yang luar biasa tetapi itu cukup mahal. Kondisi itu, kata Brawn, membuat tim-tim kecil mengalami kesulitan.

Padahal, jika semua bisa menghadapi tantangan teknis bersama-sama akan lebih mengesankan. Biaya pengembangan mobil yang terlalu tinggi pasti akan mengorbankan tim-tim kecil seperti yang terjadi pada Manor Racing.

Di sisi lain, Brawn menilai sosok Ecclestone menjadi salah seorang yang peduli terhadap masa depan F1 selanjutnya. Sayangnya, menurut dia, bos Ferrari itu kehilangan gaya sesungguhnya.

''Dia ingin memaksimalkan keuntungan untuk tim dan bagi pemegang saham. Namun, itu bukan gayanya,'' ujar Brawn.  rep: Rahayu Subekti, ed: M Akbar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement