Ahad 08 Jan 2017 18:00 WIB

Membaca dengan Sensasi Virtual Reality

Red:

Sedang dikembangkan, sebuah buku yang mengawinkan antara kebiasaan membaca dan pengalaman virtual reality.

Sebuah pengalaman berbeda bisa dirasakan para penikmat buku. Melalui sebuah cerita fiksi, pembaca tidak hanya disuguhkan dengan bacaan melalui versi cetak, namun juga digital. Tidak hanya melalui buku digital atau e-book, akan tetapi pembaca lebih dapat merasakan peristiwa yang terjadi.

Ya, melalui virtual reality (VR), pembaca tidak hanya masuk ke dalam imajinasinya masing-masing. Namun, mereka dapat melihat kejadian asli yang memang berlangsung dalam sebuah cerita.

Tim buku VR terdiri dari Maisie Junardy, Donna Widjajanto, Bobby Arthawan, Steve Makalew dan Henky Christianto, memperkenalkan sebuah terobosan baru di bidang hiburan digital yakni, Man's Defender VR Book, Jumat (9/12). Menyandang gelar First VR Book in Indonesia, karya ini memadukan imajinasi dan teknologi virtual reality untuk menghadirkan pengalaman membaca buku yang lebih nyata, seolah-olah berada di dalam dunia fiksi Man's Defender.

Adapun Man's Defender mengisahkan seorang remaja yang kerap dirisak (di-bully, dan tidak punya teman, bernama Alex Rosetti. Ibunya berasal dari Bali, Indonesia, dan ayahnya dari Australia. Alex merasa putus asa, dan menyalahkan segala kemalangannya pada profesi ayahnya, Marco, yang membuat mereka sering berpindah negara.

Namun, semua itu berubah ketika Alex berkenalan dengan CAASl, Culture-Art Application and Simulation interface, dan menjalin persahabatan dengan Viska, gadis avatar. Viska mem berikan makna baru bagi hidup Alex. la membawanya keliling dunia dan mengajarinya tentang keunikan budaya-budaya yang ada. Tetapi, ada bahaya besar yang mengintai CAASI, Viska dan Alex harus berjuang sekuat tenaga demi menyelamatkan sahabat barunya. Kebudayaan dan avatar?

"Benih cerita ini adalah sedikit pengalaman hidup saya, karena pekerjaan ayah saya kita berpindah banyak tempat, dan di situ saya sempet mengalami krisis identitas. Bahasa semua susah, balik ke Indonesia saya nggak ngerti bahasa Indone sianya, jadi berangkat dari pengalaman hidup itu saya ambil," ujar Mai sie Junardy.

Maisie menejelaskan, dirinya dan Donna, begitu menyukai beragam hal terkait dengan manusia. Kemudian, dalam cerita ini juga dicam pur dengan kebuda yaan dunia, ia menga takan, dalam dunia ini ada banyak kebu dayaan yang luar biasa, tapi sekarang banyak yang mulai hilang. Hal ini terjadi, bukan hanya di Indonesia, tapi di negara lain juga.

Dari setengah bahasa di dunia sudah mulai hilang, kekayaan-kekayaan yang sudah mulai terlupakan. Visi Maisie dan Donna, melestarikan kebudayaan dengan suatu teknologi atau kecangggihan yang bisa diterima masyarakat saat ini. Sebab, saat ini anak-anak lebih tertarik pada game, sehingga melalui VR mereka perkenalkan budaya dengan sesuatu yang canggih dan indah.

"Kami bercita-cita bahwa Man's Defender, dapat menginspirasi para pembacanya untuk mengeksplorasi kebudayaan lokal maupun internasional, serta mengajak pembaca untuk merayakan keanekaragaman budaya di tengah kondisi dunia saat ini yang penuh konflik antarbudaya. Kini, kami ingin membawa citacita tersebut lebih jauh lagi dengan mengembangkan Man's defender ke dalam bentuk VR book," ujar Donna Widjajanto.

Maisie mengungkapkan, kehadiran kebudayaan dan sosok avatar akan semakin menarik. Sebab, kebudayaan biasanya dianggap sebagai sesuatu yang tradisional, namun sebenarnya kebudayaan itu adalah sesuatu yang bergerak, dan berubah bentuk. Pada generasi saat ini, mereka memiliki kebudayaan yang berbeda, lalu generasi 1990an juga punya kebudayaan berbeda.

"Kenapa ini mau digabungkan dengan teknologi, karena teknologi itu kan memang sudah di era globalisasi. Ini yang harus kita pakai untuk melestarikan budaya-budaya itu, bukan untuk meng hancurkan, tapi kita pakai un tuk melestarikan. Jadi, kita kasih untuk generasi-generasi berikut nya, kata sarjana psikologi ini. Lalu, Maisie Junardy dan Donna Widjajanto memutuskan untuk bekerja sama dengan Bobby Arthawan dan Steve Makalew, dari Bilcom sebagai pengembang aplikasi, dan Henky Christianto dari 360 lndonesia sebagai penyedia konten dalam menciptakan konsep VR book. Mereka melihat sebuah peluang di tengah tren teknologi virtual reality untuk konsumen yang kian meningkat, serta harga perangkat yang kian terjangkau.

Membaca dan mendengar Di dalam Man's Defender VR book, pembaca tidak hanya akan disuguhkan oleh tampilan teks semata, namun juga dapat memilih untuk mendengar cerita tersebut dinarasikan oleh pengisi suara. Seiring jalannya cerita, pembaca akan melihat berbagai tempat unik di dunia yang dikunjungi oleh Alex Rosetti dan Viska, serta terjun ke dalam adegan-adegan seru dari cerita Man's Defender dari balik kacamata VR mereka.

"Kami bangga menjadi pioner dalam menciptakan VR book di Indonesia. Tim kami bekerja keras untuk menggali potensi teknologi virtual reality, dan kami berharap bahwa upaya kami dapat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan impian dan menciptakan sesuatu hal yang inovatif demi kemajuan bangsa, ungkap Maisie.

Di samping itu, Bobby mengatakan, aplikasi untuk buku VR ini bisa dunduh di telepon pintar baik melalui android, atupun iphone. Aplikasi yang nanti bisa diunduh yakni, Trilogy Distinguished, namun hingga kini pembuatan Man's Defender masih dalam proses. Terdapat lima orang yang berkecimpung dalam bagian produksi, dan delapan orang dari pengembangan aplikasi.

"Sebenarnya akan ada dua pengalaman berbeda, ada membaca buku, dan mengalami secara VR. Saya rasa memang nanti pengalaman baca nggak semua dihilangkan, kita tetap membaca atau mendengarkan konten buku, ada permainan theater of mind, kita masih ngebayangin. Tapi, kalau mau reference apa yang dialami Alex dan Viska bisa di dunia virtual," ujar Bobby.

Karya fiksi Man's Defender versi cetak rencananya akan tersedia pada Maret 2017. Sementara versi buku digital sudah dapat dimiliki di aplikasi Scoop dengan harga Rp 50 ribu.      Oleh Rossi Handayani, ed: Nina Chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement