Rabu 03 Jun 2015 17:00 WIB

Bank Muamalat Seius Bermain di Properti

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bank Muamalat  mulai serius bermain di properti. Bank syariah pertama di Indonesia ini memberikan kredit pemilikan rumah (KPR), tapi masih terbatas bagi pegawai.

"Kami mulai menyalurkan kredit perumahan di Sulawesi Utara (Sulut), namun masih terbatas pada calon debitur yang punya penghasilan tetap," kata Kepala Cabang Bank Muamalat Manado Giat Waluyo, pekan lalu.

Giat mengatakan, langkah tersebut  merupakan program kantor pusat yang hanya membatasi pada karyawan tetap saja. Tapi, ke depannya, pihaknya akan memperluas pasar sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan pembiayaan perumahan.

Dalam pemberian KPR tersebut, Bank Muamalat bekerja sama dengan sejumlah pengembang di Manado. Pembiayaan KPR diberikan  kepada rumah sederhana, mewah, rumah toko, rumah kantor, kios, apartemen, ataupun pengalihan take-over rumah KPR dari bank lain.

Langkah pembiayaan tersebut dilakukan, kata dia, karena melihat potensi pasar properti di wilayah Sulut cukup tinggi dan makin banyak masyarakat yang berinvestasi di sektor tersebut. "Diyakini bahwa bisnis properti tidak akan rugi karena semakin lama semakin menguntungkan," jelasnya.

KPR Syariah Bank Muamalat memiliki fitur-fitur unggulan dibandingkan KPR bank lain, yakni pembiayaannya sampai jangka waktu 15 tahun dan uang muka minimal 10 persen. "Nilai pembiayaan yang tinggi sampai dengan 90 persen dari nilai rumah dari harga perolehan yang diakui bank," jelasnya.

Sementara itu, CEO Holland Village Manado Hendry Leo mengatakan, minat warga Sulut untuk membeli properti cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan sejumlah pembangunan perumahan yang langsung terjual dalam waktu yang singkat.

"Potensi bisnis properti di Sulut sangat tinggi," katanya. Dia mengatakan, saat ini pihaknya membuat perumahan baru dengan konsep yang menarik di Kota Manado, yakni Holland Village. "Rencananya, kami akan membuat 500 unit dan untuk tahap awal  launching sebanyak 260 unit, peminatnya sudah melebihi dari kuota yang disiapkan," jelasnya, seperti dikutip Antara.

Oleh karena itu, pihaknya  tidak khawatir dengan ekonomi makro yang tidak stabil dengan berbisnis properti di Sulut. Hendry  menjelaskan, Holland Village adalah pembangunan proyek residensial dan komersial mewah terintegrasi berkonsep mixed-use smart city integrated development. Dari total kawasan seluas 11,6 hektare, di dalamnya akan dibangun seluas 220 ribu m2 yang terdiri atas pembangunan kompleks residensial 80 ribu m2, dan sisanya 140 ribu m2 terdiri atas fasilitas kota pintar.

Nantinya, diperkirakan akan ada 5.000 orang yang akan tinggal berdomisili dan melakukan kegiatan kerja, bisnis, belajar, atau bersekolah, bermain, dan kegiatan komunitas lainnya di kawasan perumahan tersebut. ed: Khoirul Azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement