Rabu 11 May 2016 17:00 WIB

Yunahar Ilyas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah: Terapkan Islam Secara Menyeluruh

Red:

 

Republika/Tahta Aidilla        

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagaimana pandangan Anda mengenai konsep Islam sebagai rahmat bagi alam?

Ajaran Islam itu membawa rahmat untuk alam semesta. Pertama, terhadap alam, Islam mengajarkan kita untuk mencintai, merawat dan memelihara alam agar menjadi rahmat bagi manusia. Dengan demikian, alam akan ramah kepada kita. Seperti sabda Rasul, jika kita mencintai Su'ud maka Su'ud juga akan mencintai kita.

Kedua, terhadap sesama manusia secara keseluruhan. Islam memberikan pelajaran-pelajaran yang bersifat universal, seperti ajaran tentang kebersihan, tolong menolong, kejujuran dan lainnya. Kalau ini diterapkan, maka semua orang akan merasakan rahmat dan manfaatnya.

Ketiga, terhadap orang-orang yang beriman. Islam mengajarkan tentang tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah SWT dan menjadi khalifah di muka bumi. Sehingga, orang-orang yang beriman akan hidup dalam ketenangan dan tidak hanya memikirkan urusan harta dunia.

Apakah Islam rahmatan lil'alamin sudah tecermin di Indonesia?

Relatif, tapi secara keseluruhan mungkin belum, tergantung sejauh mana kita menerapkan ajaran agama Islam itu sendiri. Tentunya, umat Islam selalu berusaha menuju ke arah itu.

Bagaimana mewujudkan Islam yang menjadi rahmat?

Caranya, dengan menerapkan ajaran Islam, tidak hanya secara aspek ritual, tetapi ajaran secara keseluruhan. Contohnya, sistem ekonomi merujuk kepada Islam seperti tidak riba, pendistribusian yang adil dan jujur.

Jika itu diterapkan, maka akan menjadi rahmat bagi yang lain. Begitu pula aspek politik. Berpolitiklah sesuai ajaran Islam, memimpin dengan jujur, dan berpihak pada rakyat kecil. Kalau belum, artinya hanya memberi rahmat bagi kelompoknya saja, namun tidak bagi orang lain.

Islam yang rahmatan lil'alamin harus diwujudkan oleh semua elemen Muslim, tidak hanya bisa diwujudkan oleh para ulama. Tugas ulama hanyalah memberikan bimbingan dan nasihat.

Cara mewujudkan Islam rahmatan lil'alamin adalah dengan menjalankan peran kehidupan sebaik mungkin sesuai dengan ajaran Islam, baik oleh pemerintah, ulama, cendekiawan, orang kaya, bahkan orang miskin pun bisa berperan dengan doa dan kesabarannya.

Untuk menjalankan ajaran Islam itu, yang terpenting adalah peran penguasa. Secara structural, contohnya, bagaimana DPR menyusun undang-undang, kemudian pemerintah melaksanakannya dan rakyat mematuhinya.

Islam kerap mendapat stigma negatif. Bagaimana cara melawan stigma tersebut?

Stigma itu bagian dari perang pemikiran. Kelemahan Islam di dunia ini karena media informasi dikuasai Barat. Ini tantangan bagi umat Islam. Walaupun mendapat stigma negatif, justru Islam di Barat sedang berkembang, seperti di Rusia, AS, Australia, dan negara-negara di Eropa.

Di Indonesia sendiri, perkembangan Islam justru menurun, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Ini tantangan bagi ulama dan ormas Islam. Namun, saya yakin, generasi muda Islam sekarang dapat mengubah kondisi tersebut.  Oleh Retno Wulandhari, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement