Kamis 18 Sep 2014 14:00 WIB

PDIP Isyaratkan Ada Dua Partai Tambahan

Red:

JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengisyaratkan bakal ada dua partai dari Koalisi Merah Putih yang merapat ke Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Dua partai tersebut dipastikan akan hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Semarang.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat DPP PDIP Achmad Basarah menyatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi kehadiran partai nonpengusung Jokowi-JK di rakernas nanti. "Ternyata, kedua pimpinan partai politik itu menyatakan akan hadir kalau diundang," kata Basarah dalam konferensi pers di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/9).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/ Tahta Aidilla

Presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri (kedua kanan) berjalan usai mengikuti forum silaturahmi Fraksi PDIP di Jakarta, Ahad (7/9)

Basarah tidak mau mengungkap partai politik apa yang dimaksud. Sekretaris Steering Committee Rakernas IV PDIP ini juga tidak berani berspekulasi apakah kehadiran dua partai yang dia maksud merupakan sinyal dukungan kepada pemerintahan Jokowi-JK. "Apakah kehadiran mereka akan berlanjut dalam kerja sama politik, silakan nanti diwawancarai," katanya.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai, kehadiran partai nonpengusung Jokowi-JK di rakernas akan menjadi pertanda positif bagi kerja sama politik di pemerintahan dan parlemen mendatang. "Saya kira kalau ada partai tambahan yang hadir di rakernas, itu tanda sudah ada sinyal," ujar Tjahjo.

Tjahjo menyatakan, Rakernas IV PDIP mengangkat tema "Mengisi Tahun Kemenangan dengan Jalan Trisakti". Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan posisi PDI Perjuangan dalam pemerintahan Jokowi-JK. "Ada keputusan politik partai yang akan disampaikan Ibu Ketum, yaitu PDIP menyatakan sebagai partai pemerintah," kata Tjahjo.

Terpisah, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Zarkasih Nur menyatakan, pihaknya siap menghadiri rakernas PDIP apabila diundang. "Kalau diundang, pasti datang. Karena, jalinan partai penting. Ini jadi contoh kita boleh beda pendapat, tapi tujuan sama untuk membangun bangsa," kata Zarkasih.

Zarkasih menyampaikan PPP siap mengevaluasi posisi mereka di Koalisi Merah Putih lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP pada 23-24 September di Jakarta. Agenda mukernas ini kelanjutan dari rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang menunjuk Emron Pangkapi sebagai ketua umum menggantikan Suryadharma Ali.

Tidak tertutup kemungkinan PPP akan masuk dalam bagian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). "Rakernas nanti akan menentukan sikap politik PPP terhadap pemerintah. Karena, dalam perjalanan banyak kawan menghendaki PPP di pemerintahan Jokowi-JK," kata Zarkasih.

Menurutnya, potensi PPP mendukung pemerintahan Jokowi-JK terbuka lebar. Ini karena, menurut Zarkasih, tokoh-tokoh PPP, seperti Suharso Manoarfa dan Hamzah Haz, memiliki hubungan dekat dengan kubu Jokowi-JK. Suharso, misalnya, dikenal sebagai rekan bisnis JK, sementara Hamzah Haz adalah mantan wakil presiden era Megawati Soekarnoputri. "Pak Suharso dan Pak Hamzah Haz cukup dekat dengan kubu Jokowi-JK," ujarnya.

Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy membantah partainya akan merapat ke kubu Jokowi. Menurutnya, isu tersebut sengaja diembuskan oleh Suryadharma Ali (SDA) dan pendukungnya. "Kabar itu hanya alibi SDA dan kawan-kawan atas ketiadaan argumentasi konstitusional dia untuk menjawab keputusan-keputusan partai yang telah diambil secara sah," ujarnya.

Ia menegaskan, partainya tak ada rencana merapat ke Jokowi. Menurutnya, PPP dipastikan tetap berada pada posisinya sekarang. Romahurmuziy juga menepis agenda Mukernas PPP yang akan digelar untuk mengarahkan dukungan ke Jokowi. "Tidak ada rencana begitu," katanya.  rep:muhammad akbar wijaya/c91 ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement