Selasa 09 Sep 2014 12:00 WIB

Lima Tokoh Muhammadiyah Layak Mendikbud

Red:

JAKARTA -- Sikap presiden terpilih Joko Widodo yang memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk mengajukan calon menteri, baik melalui usulan langsung, survei, maupun lobi, sangat diapresiasi. Meskipun nantinya penunjukan menteri adalah hak prerogatif presiden.

Karena itu, menurut Direktur Riset MAARIF Institute, Ahmad Fuad Fanani, organisasi-organisasi kemasyarakatan sebaiknya memanfaatkan kesempatan itu untuk menyodorkan kader terbaiknya, termasuk Muhammadiyah. Menurut dia, sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah punya kredibilitas mengajukan kadernya untuk menjadi calon menteri, terutama untuk pos kementerian yang terkait dengan core businness Muhammadiyah, yaitu soal kesehatan, dan khususnya  pendidikan.

"Apalagi, Muhammadiyah secara konsisten telah terbukti melakukan kerja-kerja di bidang itu sejak sebelum era kemerdekaan. Jadi, memilih menteri pendidikan dari Muhammadiyah adalah bagian dari profesionalitas dan inovasi baru dalam memajukan pendidikan di Indonesia," kata intelektual muda lulusan Flinders University, Australia ini, Senin (8/9)

Dalam amatan Fuad, banyak tokoh Muhammadiyah yang layak menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud). Para tokoh tersebut sudah terbukti mengelola lembaga pendidikan yang besar dan bereputasi internasional serta bertangan dingin memajukan lembaga pendidikan dan visi pendidikan di Indonesia. "Ada juga tokoh Muhammadiyah yang banyak menulis buku-buku dan artikel tentang kondisi pendidikan di Indonesia hari ini dan jalan keluarnya ke depan," ujar Fuad, yang juga dosen FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.

Namun, dia menekankan, siapa pun tokoh Muhammadiyah yang diajukan jadi menteri, harus bersih, visioner, terbukti berhasil mengelola lembaga pendidikan, punya pemikiran visioner tentang pendidikan di Indonesia, dan terbukti aktif di Muhammadiyah. "Muhammadiyah saya pandang harus memperhatikan dan menimbang secara serius kriteria itu," katanya menegaskan.

Direktur Eksekutif IndoStrategi, Andar Nubowo, juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, banyak tokoh Muhammadiyah yang layak menduduki posisi menteri pendidikan dan kebudayaan. "Kalau saya lihat prespektif revolusi mental yang digagas Joko Widodo, (dia) membutuhkan menteri-menteri yang punya kompetensi. Saya yakin dan tahu betul di Muhammadiyah ada banyak tokoh yang memiliki konsep orisinal untuk memperbaiki mental bangsa," ujarnya.

Andar melanjutkan, lembaganya sendiri telah menjaring lima tokoh Muhamadiyah yang punya kompetensi, yakni Prof Abdul Munir Mulkhan, Prof Suyanto, Prof Bambang Setiaji, Dr Iwan Akib, dan Dr Muhajir Effendi. "Lima nama ini punya kompetensi. Terlebih, Prof Munir Mulkhan, seorang pemikir pendidikan yang merakyat. Secara pemikiran, saya meyakini pemikiran Pak Munir sama dengan Pak Joko Widodo. Beliau bisa menjadi pembantu presiden yang baik," kata doktor politik lulusan Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS), Paris, Prancis ini. antara ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement