Kamis 17 Jul 2014 13:00 WIB
samba 2014

Tim Idaman Versi Republika

Red:

RIO DE JANIERO - Gelaran kompetisi sepak bola paling bergengsi sejagat akhirnya resmi berakhir. Jerman mampu membuktikan diri sebagai yang terbaik pada Piala Dunia 2014.

Panggung Piala Dunia 2014 pun berakhir dengan menyisakan berbagai aksi yang mencuri perhatian dunia, mulai dari ketajaman penyerang muda Kolombia, James Rodriguez, hingga penampilan apik Javier Mascherano sebagai penjaga keseimbangan permainan Argentina.

Seperti halnya kompetisi sepak bola lain, Piala Dunia 2014 juga menelurkan deretan-deretan pemain yang layak masuk ke dalam sebuah tim impian. Di pos penjaga gawang, penampilan impresif kiper Meksiko, Guilermo Ochoa, dan penjaga gawang Kosta Rika, Keylor Navas, agaknya masih belum bisa menggeser dominasi Manuel Neuer sebagai kiper terbaik pada gelaran Piala Dunia 2014.

Meski gawang Jerman mesti kebobolan empat gol pada sepanjang gelaran Piala Dunia 2014, tapi penampilan penjaga gawang berusia 28 tahun itu begitu meyakinkan. Neuer tidak hanya mampu menghalangi tembakan ke arah gawang Jerman, tapi terkadang tidak ragu untuk keluar dan menghalau serangan balik lawan.

Bahkan, pandangan paling ekstrem menyebut, Jerman sebenarnya bermain dengan lima pemain belakang sekaligus, dengan Neuer sebagai libero. Trofi sarung tangan emas sebagai penghargaan kiper terbaik pada Piala Dunia 2014 akhirnya berhasil disabet kiper Bayern Muenchen itu.

Sedangkan, di pos lini belakang, penampilan konsisten Argentina pada Piala Dunia 2014 agaknya tidak bisa dilepaskan dari performa solid Ezequiel Garay di lini belakang. Sementara, tandemnya di lini belakang terus berganti, Garay terbukti terus menjadi andalan pelatih Argentina, Alejandro Sabella, hingga Albiceleste berlaga pada partai puncak Brasil 2014. Penampilan solid Garay ini pun tentu bisa sejalan dengan penampilan tanpa kompromi bek Jerman, Mats Hummels, di lini belakang tim Panzer.

Sementara itu, di posisi bek sayap, nama Phillip Lahm dan Daley Blind, menjadi nama yang cocok. Di pos bek kanan, keberadaan Lahm agaknya sulit tergantikan. Bahkan, ketika pelatih Jerman, Joachim Loew, kembali memainkan Lahm sebagai bek kanan, Jerman tampil lebih agresif di sisi sayap kanan ketimbang saat kapten timnas Jerman itu berlaga sebagai gelandang.

"Dia banyak memberikan nuansa permainan menyerang buat tim ini saat bermain sebagai bek kanan. Dia benar-benar menguasai permainan jika berada di pos bek kanan," ujar kiper Neuer menyoal posisi bermain Lahm.

Sementara itu, kondisi berbanding terbalik justru dialami Blind. Meski bukan berposisi asli sebagai bek kiri, tapi kejelelian pelatih Belanda, Louis Van Gaal, menempatkannya sebagai bek kiri ternyata membuahkan hasil maksimal. Torehan dua assist kala Belanda mencukur juara bertahan, Spanyol, pada laga fase grup sudah cukup membuat nama Blind mulai meraih popularitas.

Satu tempat di lini tengah hampir bisa dipastikan bakal menjadi milik Javier Mascherano. Tercatat, Mascherano merupakan pemain yang paling banyak melakukan takcling yang berhasil, mencapai 30 kali tackling. Bahkan, bisa dibilang peran Mascherano di Argentina, terutama dalam meredam serangan lawan, hampir sama besar dengan peran Lionel Messi dalam melancarkan serangan ke gawang lawan Albiceleste.

Kekuatan bertahan Mascherano ini akan didukung dengan kreativitas Toni Kroos. Gelandang Bayern Muenchen itu menjadi nyawa permainan dan penyalur bola buat rekan-rekan setimnya di Jerman. Pada sepanjang Piala Dunia 2014, Kroos mampu mencatatkan jumlah operan terbanyak dengan catatan mencapai 605 kali passing. Kepiawaian dua gelandang ini akhirnya bakal mendukung kemampuan James Rodriguez untuk bisa mencuri gol.

Keberhasilan Rodriguez mencetak enam gol bukanlah kebetulan belaka. Kemampuan utama penggawa AS Monaco itu adalah mampu memaksimalkan celah ataupun peluang sesempit mungkin untuk bisa mengubahnya menjadi gol. Gelar sepatu emas pun menjadi milik pemain berusia 23 tahun itu. "Apa yang dia tunjukan pada Piala Dunia 2014 benar-benar luar biasa. Dia adalah pemain luar biasa yang sudah siap masuk ke panggung utama sepak bola," kata pelatih Kolombia, Jose Pekerman, soal aksi Rodriguez di Brasil 2014, seperti dikutip 3news.

Sedangkan, tiga pemain terakhir pada tim impian Piala Dunia 2014 menjadi milik Lionel Messi, Thomas Mueller, dan Arjen Robben. Di winger kiri, Messi bakal terus memberikan ancaman ke gawang lawan lewat dribling mematikan. Messi mencatatkan 46 kali melakukan driblling yang sukses. Selain itu, ada pula nama Robben. Mantan pemain Chelsea itu begitu berbahaya saat menguasai bola.

Sulit buat pemain lawan untuk merebut bola saat Robben tengah berlari dan menguasai bola. Status sebagai pemain tercepat pada Piala Dunia 2014 sempat dimiliki winger Bayern Muenchen tersebut.

Satu tempat terakhir pada tim idaman Brasil 2014 menjadi miliki Thomas Mueller. Meski dinilai terlalu kurus dan tidak terlihat mengesankan sebagai pemain depan, tapi justru inilah kekuatan utama Mueller. Pemain Bayern Muenchen itu mampu muncul pada saat yang tidak terduga dan membuat kejutan di lini belakang lawan.

Tidak hanya itu, Mueller juga memeliki work rate yang cukup tinggi dan terus memberikan tekanan kepada pemain lawan. Baru berusia 24 tahun dan telah mencetak 10 gol pada ajang Piala Dunia, bukan tidak mungkin Mueller bisa melampaui torehan seniornya, Miroslav Klose, sebagai pencetak gol terbanyak pada Piala Dunia.rep:reja irfa widodo  ed: abdullah sammy

***

Tim Idaman pada Piala Dunia 2014

Formasi: 4-3-3

Pelatih: Joachim Loew

Kiper: Manuel Neuer

Belakang: Daley Blind, Ezequiel Garay, Mat Hummels, Phillip Lahm

Tengah: Javier Mascherano, Toni Kroos, James Rodriguez

Depan: Lionel Messi, Thomas Mueller, Arjen Robben

Cadangan: Bastian Schweinsteiger, Jarome Boateng, Neymar, Paul Pogba, Ron Vlaar, Marcos Rojo, Keylor Navas, Angel Di Maria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement