Senin 30 Jun 2014 13:00 WIB
Capresnomik

Capresnomik- Rumah Bagi Rakyat Miskin

Red:

Karena terkait dengan kebutuhan dasar manusia, bisnis properti jadi salah satu yang terbilang melesat di Indonesia. Selain itu, bisnis tersebut juga berpotensi menggerakkan banyak industri lainnya yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dan rumah tinggal.

Potensi besar bisnis tersebut mestinya juga bisa berperan menyejahterakan rakyat. Bagaimana seharusnya pemerintah mendatang mendorong bisnis properti dan membuatnya lebih bermaslahat? Republika mewawancarai Ketua Umum Pengurus DPP Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy terkait hal itu. Berikut petikannya.

Bagaimana kondisi usaha properti saat ini?

Bisnis properti merupakan bisnis yang selalu menjanjikan, ada masa tumbuh ada masa selesai. Properti salah satu bisnis yang menggerakkan 175 industri sehingga memberi lapangan kerja yang cukup besar. Sekarang sedikit lesu atau melambat. Siklus properti selalu begitu. Dua sampai tiga tahun yang lalu bisnis properti agak meningkat. Bisnis properti ada masa-masanya.

Apa kendala pengusaha dalam menjalankan bisnis properti?

Semua orang tahu kita punya birokrasi yang agak panjang. Kemudian, pembiayaan yang kurang dan masih belum sesuai harapan. Pembiayaan sangat penting karena properti aset jangka panjang sehingga butuh pembiayaan jangka panjang. Selain itu juga dalam hal kepastian hukum seperti sertifikat.

Bagaimana langkah pengusaha dalam mengatasi kendala-kendala tersebut?

Kami perlu mendorong birokrasi yang lebih probisnis. Indonesia negara yang punya segalanya tiap orang belum merasakan birokrasi yang lebih simpel. Selain itu, juga mestinya properti didorong ketimbang pembiayaan yang lain.

Bagaimana pandangan Anda terhadap kedua kandidat capres-cawapres?

Melihat visi-misinya ada tapi belum begitu menyentuh bidang properti. Visi-misi keduanya bagus dan punya semangat membangun Indonesia. Tapi, belum begitu spesifik.

Apa harapan pengusaha properti terhadap capres terpilih nantinya?

Siapa pun capres yang terpilih, ekonomi bisa lebih baik dan dapat tumbuh bersama-sama sektor properti. Bisnis properti sektor cukup strategis sehingga pemerintah harus memperhatikan sektor ini terutama pembangunan di daerah. Kami berharap di bidang perumahan rakyat untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pemerintah punya program-program yang bagus.

Kami berharap pemerintah memperhatikan sektor properti menjadi sektor strategis. Properti menjadi ekonomi lokomotif karena kami bergerak lebih dahulu ke daerah-daerah untuk mengembangkan ekonomi. Mulai membangun rumah, ruko, supermarket kemudian tumbuh industri.

Saat ini memang sudah ada perhatian kesana. Sehingga nantinya, masyarakat yang ingin beli rumah tidak jadi beban dan tidak terlalu sulit untuk beli rumah. Kami berharap pemikiran pemerintah ke depan bagaimana penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa lebih mendapat perhatian dari pemerintah. rep:c87 ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement