Ahad 08 Jan 2017 16:00 WIB

Ditemukan Air Tertua di Bumi!

Red:

Kalian pasti sulit membayangkan betapa tuanya usia air ini. Ilmuwan University of Toronto menemukan air tertua di Bumi yang diperkirakan sudah berusia dua miliar tahun. Setengah kilometer lebih dalam dari posisi air berusia 1,5 miliar tahun yang pernah ditemukan sebelumnya. Bayangkan saja, usia manusia tertua di dunia saja sekitar 120 tahun.

 

Pada 2013, peneliti University of Toronto berhasil menemukan air yang telah berusia sekitar 1,5 miliar tahun. Air ini ditemukan sangat jauh ... di kedalaman 2,4 kilometer dari permukaan tanah. Pada waktu itu, air tersebut dinobatkan sebagai air tertua yang pernah ditemukan di Bumi.

 

Ilmuwan geologi Barbara Sherwood Lollar dan beberapa anggota dari tim peneliti yang sama kini berhasil menemukan air yang berusia lebih tua, yaitu 2 miliar tahun. Air berusia 2 miliar tahun ini ditemukan di bebatuan prakambrium Canadian Shield. Era prakambrium adalah mulai terciptanya Bumi hingga 540 juta tahun yang lalu.  Kali ini temuan air ada di kedalaman tiga km. Untuk mengetahui usia air tersebut, peneliti melakukan meneliti gas yang larut dalam cairan.

 

Analisis terhadap gas ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui usia atau lama menetapnya air di suatu tempat. Mengapa? Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa gas mulia yang terperangkap di dalam bebatuan kunoseperti helium, neon, argon. dan xenon yang terjadi dalam rasio berbedaberkaitan dengan era tertentu dalam sejarah Bumi. Air berusia tua yang mengalir di antara retakan batu dapat terjebak di dalam retakan tersebut.

 

Selain itu, peneliti juga menemukan adanya jejak-jejak kimia yang tertinggal dari organisme bersel satu yang pernah hidup di dalam air tersebut. Jejak tersebut menunjukkan organisme tersebut telah muncul dalam skala waktu geologis prakambrium itu

 

Dengan melihat sulfat dalam air, kita bisa melihat jejak yang menunjukkan kehidupan, kata Barbara. seperti dilansir the Science Explorer.

 

Temuan terbaru mengenai air tertua di Bumi ini dipresentasikan oleh Barbara pada 13 Desember lalu dalam sebuah pertemuan perserikatan para ahli geofisika Amerika Serikat. Untuk bisa menemukan air-air berusia tua, Barbara dan teman-temannya  telah mempelajari hidrosfer atau lapisan air di dalam bumi selama beberapa puluh tahun. Mereka mempelajari berbagai pertambangan yang ada di dunia dan kemudian mendapatkan bahwa tambang Kidd Creek di Canadian Shield amat khas.      adysha citra ramadan, ed: Nina CH

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement