Senin 19 Dec 2016 14:00 WIB

Industri Pembiayaan Otomotif Going Mobile

Red:

Perlambatan ekonomi domestik berdampak terhadap industri otomotif. Efeknya pun turut dirasakan industri multifinance dan asuransi kendaraan bermotor.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hingga kuartal III 2016 hanya naik tipis 2,4 persen, menjadi 783 ribu unit dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Sedangkan penjualan sepeda motor, turun cukup tajam sebesar 10 persen dari 4,82 juta unit menjadi 4,35 juta yoy. Sedangkan penjualan wholesale mobil baru segmen komersial mengalami penurunan hingga 31 persen, menjadi 149 ribu unit.

Data-data ini mencerminkan kondisi bisnis yang kurang kondusif. Kondisi tersebut membuat para pelaku usaha harus putar otak mencari solusinya.

Selain efisiensi dan mengubah komposisi penjualan dengan memperbesar segmen passenger dibandingkan komersial, perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang otomotif juga melakukan berbagai inovasi untuk melakukan penjualan.

Salah satu cara yang dilakukan dengan going mobile atau promosi menggunakan platform digital. Perusahaan multifinance PT Mandiri Tunas Finance (MTF) meluncurkan dua produk inovasi digital melalui fasilitas Mobile Apps MTF.

Aplikasi tersebut telah diluncurkan sejak akhir tahun lalu. Selain itu, fasilitas Pre Approve Bank Mandiri pada pertengahan tahun ini.

Direktur Pemasaran MTF, Harjanto Tjitohardjojo, menjelaskan, kedua program tersebut diluncurkan untuk memaksimalkan penjualan di tengah kondisi daya beli yang turun dan pertumbuhan industri otomotif yang masih terus melemah.

Mobile Apps MTF dapat mempermudah pelanggan melihat promo-promo yang dikeluarkan, produk dan layanan MTF, harga-harga mobil terbaru dari berbagai merk.

Aplikasi ini juga dapat memudahkan pelanggan menghitung simulasi kredit, serta mencari tahu informasi mengenai cabang-cabang MTF. Bagi pelanggan MTF, aplikasi ini dapat digunakan untuk melihat berapa sisa angsuran, tanggal jatuh tempo, dan hal lainnya yang terkait dengan proses kredit.

Sejak diluncurkan, pada Agustus 2015, Mobile Apps MTF telah diunduh oleh 12.331 orang hingga 30 September 2016. Langkah meluncurkan aplikasi mobile ternyata cukup ampuh menambah pembiayaan. Dari aplikasi tersebut, sudah ada pembiayaan yang masuk hingga Rp 150 miliar dari total Rp 1,5 triliun.

Sedangkan Pre Approve Bank Mandiri, merupakan program untuk mengakuisisi nasabah Bank Mandiri yang potensial agar mengambil kredit kendaraan bermotor di MTF. Program ini diujicobakan lebih dahulu kepada nasabah prioritas Bank Mandiri, yakni kepada sebanyak 200 ATM di Jabodetabek.

"Dengan Pre Approve ini pembiayaan kami per bulan meningkat. Untuk nasabah Bank Mandiri yang ambil KKB Mandiri di MTF sekarang sudah sekitar Rp 150 miliar per bulan, naik dari di bawah Rp 100 miliar per bulan," ujar Harjanto kepada Republika, Kamis (1/12).

Apabila program Pre Aprove Bank Mandiri berjalan baik di ATM, tahun depan akan diujicobakan di mobile banking. Diharapkan penjualan dengan sistem ini ke depan bisa menyumbang penjualan hingga 20 persen.

MTF menargetkan, penyaluran pembiayaan Rp 18 triliun atau tumbuh enam persen dari realisasi pembiayaan tahun lalu Rp17 triliun. Per 30 November 2016, MTF sudah menyalurkan pembiayaan Rp 16,3 triliun. "Kurang Rp 1,65 triliun lagi pada Desember," kata Harjanto.

Harjanto optimistis, dengan adanya inovasi aplikasi digital target akan tercapai. Tahun depan, MTF menargetkan pembiayaan Rp 20 triliun atau tumbuh 11 persen.

Pemanfaatan teknologi digital juga dilakukan perusahaan asuransi kendaraan bermotor, PT Asuransi Astra Buana, dengan melalui aplikasi Garda Mobile. CEO Asuransi Astra, Santosa, mengakui, pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor sangat bergantung pada kondisi industri pembiayaan kendaraan bermotor.

Asuransi Astra berusaha mendorong peningkatan premi dengan memperluas segmentasi ke segmen usia muda. Melalui Garda Mobile Otocare, perusahaan asuransi mobil ini ingin menarik konsumen muda yang erat dengan teknologi.

"Saya berharap orang melihat perusahaan asuransi, yang dibayangkan itu untuk customer berusia 30 tahun ke bawah," ujar CEO Asuransi Astra, Santosa, beberapa waktu lalu.

Meski baru diluncurkan pada pertengahan tahun lalu, pengguna aplikasi Garda Mobile terus meningkat dan dinilai memiliki banyak peminat. Per Kuartal III 2016, jumlah pengguna aktif Garda Mobile mencapai 60 ribu.

Santosa mengatakan, Asuransi Astra akan terus mengembangkan layanan dengan memanfaatkan teknologi. Langkah kedua perusahaan jasa keuangan di bidang otomotif tersebut juga segera diikuti perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor Adira Finance.

Anak perusahaan Bank Danamon tersebut tengah mengembangkan program digital untuk kenyamanan pelanggan. Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila, mengatakan, teknologi digital semakin dibutuhkan untuk efisiensi serta kenyamanan.

"Teknologi itu sangat penting untuk efisiensi. Makanya, saat ini sedang kita kembangkan, bukan hanya untuk efisiensi tapi juga untuk kenyamanan dan kemudahan pelanggan. Dalam waktu dekat kami luncurkan," kata Made.       Oleh Idealisa Masyrafina, ed: Satria Kartika Yudha

Grafis:

Penjualan Kendaraan

(Januari-September 2016)

Mobil

783 ribu unit (naik 2,4 persen yoy)

Motor

 4,35 juta unit (turun 10 persen yoy)

Pembiayaan Industri Multifinance

Pembiayaan Konvensional

Rp 351,20 triliun

Pembiyaan Syariah

Rp 26,99 triliun

Total Piutang Pembiayaan

 Rp 371,55 triliun

Sumber: Gaikindo, OJK

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement