Jumat 19 Feb 2016 14:00 WIB

Televisi, Gadget, dan Remaja

Red:

Usia remaja merupakan usia produktif. Ia memiliki potensi mengembangkan diri dan waktu yang lebih panjang dibanding usia di bawah maupun di atasnya. Namun, kondisi ini justru dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab yang hanya mementingkan manfaat kapital.

Apa itu? Banyak, salah satunya, media elektronik, termasuk televisi dan gadget. Televisi menyuguhkan tayangan "kosong" demi meningkatkan rating. Gaya hidup dan lelucon yang mengajarkan kehidupan hedonisme sangat memengaruhi arah pandang remaja. Hidup hanya mengejar kesenangan dunia tanpa melihat pada realitas.

Gadget pun demikian, alih-alih memudahkan komunikasi dan mendapatkan informasi, justru digunakan untuk hal di luar norma, seperti pergaulan bebas, game, dan pornografi.

Perlu kerja sama berbagai pihak guna menuntaskan problema remaja ini. Keluarga, masyarakat, dan tentunya negara.

Ketiganya harus memiliki tujuan yang sama; mengembalikan potensi remaja. Keluarga bisa membatasi penggunaan televisi dan gadget, masyarakat sebagai pengontrol tingkah laku remaja, dan negara mengatur konten televisi dan menutup situs-situs di luar norma.

Nurlatifah Umi Oktafiani

Condongcatur, Sleman, Yogayakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement