Selasa 07 Oct 2014 16:00 WIB

Menkes Janji Bantu Dokter di Maluku Utara

Red:

TERNATE — Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi berjanji akan membantu mengatasi keterbatasan tenaga dokter spesialis di Provinsi Maluku Utara (Malut). Kekurangan dokter di Malut selama ini menjadi salah satu kendala dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Sesuai data yang ada, dokter spesialis di Malut, terutama di kabupaten/kota, memang sangat terbatas, bahkan ada kabupaten/kota yang sama sekali tidak memiliki dokter spesialis," kata Menkes pada Rapat Kerja Daerah Kesehatan Provinsi Malut 2014 di Ternate, Senin (6/10). Ia menjanjikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan berupaya membantu mengatasinya.

Menkes mengungkapkan, bantuan untuk mengatasi keterbatasan dokter spesialis tersebut tidak dengan cara menempatkan dokter spesialis dari luar Malut ke kabupaten/kota di Malut. Karena, ketentuan (Kemenkes) tidak memungkinkan langkah seperti itu.

Bantuan yang bisa dilakukan Kemenkes, Nafsiah mengungkapkan, hanya berupa kebijakan untuk memberi kemudahan kepada dokter dari Malut yang akan melanjutkan pendidikan spesialis. Di antaranya, menyiapkan website berisi berbagai informasi dan pengetahuan yang bisa dimanfaatkan para dokter untuk menambah wawasannya.

"Dokter di Malut setiap saat bisa mengakses website tersebut untuk menambah wawasannya sehingga ketika mereka mengikuti tes dokter spesialis di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, bisa lulus," ujarnya. Nafsiah menegaskan, salah satu kendala yang dialami dokter di daerah untuk melanjutkan pendidikan spesialis, yaitu sulitnya lulus tes.

Menkes mengatakan, bantuan lainnya dari Kemenkes berupa pemberian kemudahan kepada dokter dari daerah untuk magang di perguruan tinggi yang akan dituju guna melanjutkan pendidikan spesialis selama tiga bulan. Hal itu dengan izin dari pemerintah daerah asal dokter itu.

Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus pula melakukan berbagai terobosan untuk menarik minat dokter spesialis bertugas di Malut. Di antaranya, menyiapkan tunjangan insentif yang memadai serta penyediaan peralatan medis yang juga memadai. "Karena dokter spesialis tidak mungkin bisa bekerja dengan baik tanpa dukungan peralatan," katanya.

antara ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement