Selasa 31 Jan 2017 18:00 WIB

Sektor Energi Penopang Investasi

Red:

JAKARTA -- Sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) diproyeksikan dapat menjadi penopang investasi di Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan, sektor ESDM bisa menyumbang 20-50 persen realisasi investasi pada tahun-tahun mendatang.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, realisasi investasi dari sektor ESDM bisa mencapai 20 persen dari target nasional pada tahun ini.  "Total investasi nasional kita Rp 678 triliun. Berarti kalau 20 persen, ya Rp 140 triliun," kata Thomas dalam peluncuran layanan perizinan investasi tiga jam sektor ESDM, di Jakarta, Senin (30/1)

Thomas mengatakan, BKPM telah mendata 100 proyek investasi terbesar pada 2017, baik yang berasal dari investor asing maupun lokal. Dari daftar tersebut, banyak investasi yang berasal dari sektor minyak dan gas (migas) serta listrik. "Saya lumayan kaget, listrik dan migas banyak sekali," tutur Thomas.

Berdasarkan data izin prinsip yang dimiliki BKPM, ada sekitar Rp 200 triliun nilai investasi yang sudah didaftarkan para investor untuk proyek pada 2017. Jepang, Cina, dan Amerika Serikat menjadi tiga negara sebagai investor terbesar.

Dari sisi penanaman modal dalam negeri, menurut Thomas, sudah banyak perusahaan lokal yang menggarap sektor listrik. Tahun ini, hampir semua pemain lokal melakukan ekspansi bisnis dengan membeli lahan ekstra untuk keperluan proyek pembangkit listrik.

Peluncuran layanan cepat perizinan investasi tiga jam di ESDM atau yang disingkat menjadi ESDM3J, merupakan salah satu upaya mendongkrak investasi pada sektor energi.  "Saya kira ini capaian yang cukup penting untuk kita sebagai negara yang perekonomiannya didorong investasi," kata Thomas.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengungkapkan, layanan reguler untuk sembilan jenis perizinan  sebelumnya memakan waktu 20 sampai 40 hari kerja.

"Sekarang kita permudah menjadi hanya tiga jam. Lebih simpel, lebih baik seperti yang diamanahkan undang-undang," kata Jonan.

Ada sembilan jenis perizinan investasi yang dapat diterbitkan melalui layanan ini. Beberapa di antaranya adalah izin usaha penyediaan tenaga listrik sementara, izin usaha sementara penyimpanan minyak bumi, BBM atau LPG, izin usaha sementara penyimpanan hasil olahan atau CNG. Selain itu, izin usaha sementara penyimpanan LNG dan  izin usaha sementara pengolahan minyak bumi.

Pemerintah mencatat realisasi investasi di sektor ESDM pada 2016 mencapai Rp 347,854 triliun atau setara dengan 26,758 dolar AS. Sedangkan, target investasi sektor ESDM pada 2017 diharapkan dapat mencapai 43 miliar dolar AS.

Kontribusi sektor ESDM menjadi penting untuk mendukung pencapaian target realisasi investasi nasional tahun 2017 yang sebesar Rp 678,8 triliun.

Berdasarkan data investasi sektor ESDM yang ada di BKPM tahun 2012-2016 (di luar kegiatan hulu migas) menyebutkan, total realisasi investasi mencapai Rp 490 triliun. Investasi pada sektor ESDM disumbang dari sektor ketenagalistrikan Rp Rp 229,4 triliun serta sektor pertambangan batu bara Rp 71,4 triliun.

Sektor pertambangan logam mulia menyumbang investasi Rp 67,4 triliun, pertambangan logam lainnya selain besi Rp 38,8 triliun. Sedangkan, jasa pertambangan migas Rp 21,3 triliun dan sektor ESDM lainnya Rp 61,7 triliun.

Target investasi sektor ESDM tahun 2017 sekitar 43 miliar dolar AS, dengan nilai terbesar dari sektor migas sekitar 22 miliar dolar AS. antara ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement