Selasa 31 Jan 2017 18:00 WIB

Kuartal I, Produksi Padi Ditargetkan 10 Juta Ton

Red:

JAKARTA — Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengupayakan penambahan luas tambah tanam. Amran menargetkan produksi padi sebanyak 10 juta ton pada kuartal pertama 2017. Amran menjelaskan, saat ini sudah ada sekitar 6,5 juta-6,6 juta ton padi yang ditanam. Dengan begitu, Kementan perlu menambah sekitar tiga juta ton padi.

"Kita target 10 juta ton padi. Dahulu hanya delapan juta ton (setiap tiga bulan)," kata Amran di kantor Kementerian Pertanian, Senin (30/1).

Menurut Amran, angka produksi sebanyak 10 juta ton padi per kuartal bisa mencukupi kebutuhan nasional. Artinya, kata dia, setiap bulan padi yang harus diproduksi sebanyak satu juta ton.

"Tidak boleh di bawah angka itu kalau tidak ingin terjadi paceklik di Indonesia," ujar Amran.

Peningkatan luas tambah tanam juga akan dilakukan terhadap komoditas bawang. Dia mengatakan, luas tanam bawang tidak boleh berada di bawah 13 ribu hektare per bulan.

Menurut Amran, target tersebut perlu dijaga dan dikejar agar pemerintah tidak melakukan impor. Begitu juga dengan produksi jagung yang dijaga agar tidak di bawah 400 ribu hektare per bulan.

Dia menjelaskan, target mengenai produksi pangan merupakan hasil dari evaluasi harian. Dia mengakui, dengan melakukan evaluasi harian, pihaknya dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan terjadi pada komoditas pertanian dalam tiga bulan ke depan.

Lulusan Universitas Hasanuddin tersebut melanjutkan, Kementan juga terus melakukan pemantauan terhadap produksi pangan setiap harinya. "Kita memantau harian, bukan lagi mingguan," katanya menegaskan.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, luas tambah tanam padi pada September-Oktober 2016 untuk panen Januari 2017 menghasilkan sekitar 900 ribu hingga 1 juta ton. Angka tersebut dinilai cukup besar. Namun, ia berharap terjadi peningkatan pada bulan selanjutnya mencapai 1,6 juta atau 1,7 juta ton.

Gatot menambahkan, penanaman padi pada November lalu akan menghasilkan sekitar 1,6 juta hingga 2 juta ton pada panen Februari nanti. Dengan adanya stok, kebutuhan masyarakat akan terpenuhi dengan baik tanpa perlu melakukan impor.

Kementan akan meminta Bulog untuk menyerap produksi petani dan mendistribusikannya kepada masyarakat. "Barang ada, kita maksimalkan serapan Bulog. (Saat ini) kami sedang kejar luas tanam," ujar dia. ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement