Kamis 13 Feb 2014 15:56 WIB
Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan

M Lutfi: Saya Akan Perangi Perdagangan Ilegal

M Lutfi
Foto: Antara
M Lutfi

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi menunjuk Muhammad Lutfi sebagai menteri perdagangan. Sebelum mengambil keputusan, SBY melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Lutfi bersama Wakil Presiden Boediono. Lutfi pun resmi meng- gantikan posisi Gita Wirjawan yang mengundurkan diri pada 31 Januari 2014. Berikut wawancara wartawan Republika Esthi Maharani dengan Lutfi seusai SBY menggelar jumpa pers di kantor presiden, Jakarta, Rabu (12/2).

Apa yang akan Anda la ku - kan setelah menjabat sebagai menteri perdagangan?

Prioritas utama menjaga stabilitas harga di dalam negeri dan memerangi inflasi. Apalagi ini ada hambatan transportasi dan distribusi yang terganggu oleh cuaca dan alam. Selain itu, menggenjot ekspor. Kita mesti jamin bahwa sistem distribusi ini membaik agar terjadi stabilitas harga. Jadi, saya rasa ini adalah bagian yang harus dikerjakan bersama-sama.

Dengan masa kinerja yang sebentar ini?

Fungsi saya saat ini, dalam sisa waktu terakhir ini, bagaimana menjadi akselerator, menjadi trouble shooter, dan meningkat kan koordinasi, baik di dalam instansi Kementerian Per dagangan maupun juga instansi-instansi lain. Misalnya, persoalan stabilitas harga, ini kanbukan hanya di Kemendag. Ini ada di mana-mana isunya. Ini yang menjadi acuan saya pertama kali setelah resmi dilantik nanti.

Soal 100 hari pertama?

Kan begini, kita jangan membedakan waktu yang singkat ini. Saya merasa lead time, waktu belajarnya ini singkat, kita langsung ke permasalahan, trouble shooter, akselerator, koordinasi antara instasi di dalam dan di luar supaya terjadi stabilisasi harga tersebut Terlalu singkat? Ini kan seperti main bola, Jadi, walaupun di injury time, ka lau kemasukan ya itu kemasukan. Itu artinya apa? Jadi, meskipun waktunya singkat, tetap ini mesti kita jalankan dengan fokus dan kerja keras.

Tanggapan UU Perdagangan yang baru?

Ada undang-undang yang baru tentunya saya ingin belajar dulu, mendengarkan dulu dari tim dari Kementerian Perdagangan agar bisa mencerna apa yang harus dilakukan. Saya minta waktu sebentar untuk berkonsultasi dulu dengan Kementerian Perdagangan.

Kalau soal isu beras?

Begini, saya kan belum resmi menjabat. Saya akan mendengarkan lebih dulu tentang isu-isu tersebut. Tetapi, kan sudah diutarakan permasalahan beras itu sudah dinyatakan berasnya itu premium yang saya baca di koran, ya kan? Kedua, mesti dilihat juga dalam segi jumlahnya kalau kita lihat jumlahnya ini kan sebenarnya kecil sekali, tapi saya berjanji Kementerian Perdagang an ini kan seperti wasit, kalau main bola atau boxing, ini seperti wasit, bertinju atau memukul di bawah pinggang itu mesti dilarang. Karena apa? Karena kita mesti menerapkan situasi lapangan yang sejajar dan seimbang. Saya berjanji kalau ada yang ilegal pasti diperangi, tetapi pada pasar yang sensitif ini supaya terjadi perpaduan harga yang baik bagi masyarakat dan produsen-produsen. Petani juga harus mendapatkan harga yang baik. Jadi, izinkan saya, beri saya waktu, saya berjanji akan saya selesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya.(ed: eh ismail)

Informasi dan berita lainnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement