Senin 02 Sep 2013 03:07 WIB
Kondisi Nelson Mandela

Mandela Tinggalkan Rumah Sakit

Seniman Sudarshan Pattnaik membuat pahatan pasir di Puri, India, untuk mendoakan mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela cepat sembuh.
Foto: Reuters
Seniman Sudarshan Pattnaik membuat pahatan pasir di Puri, India, untuk mendoakan mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela cepat sembuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG — Mantan presiden Afrika Selatan (Afsel) Nelson Mandela meninggalkan rumah sakit. Kepastian kepulangan Mandela ini disampaikan Presiden Afsel Jacob Zuma melalui situs pribadinya, Ahad (1/9).

“Mandela yang masih dalam kondisi kritis akan dibawa ke rumahnya di Johannesburg dan tetap mendapat perawatan intensif,” ujar Zuma. Pernyataan ini sekaligus meluruskan kesimpangsiuran kabar mengenai kepulangan pahlawan anti-apartheid tersebut. Bahkan, pada Sabtu (31/8) sempat muncul kabar bahwa presiden kulit hitam pertama Afsel itu meninggal dunia. 

Sejak 8 Juni lalu, Mandela dirawat di Rumah Sakit Jantung MediClinic, Pretoria, karena infeksi paru-paru kronis. Zuma menginformasikan, sampai saat ini kondisi Mandela belum stabil. Meski begitu, ia diperbolehkan pulang. Tim dokter meyakini, Mandela akan mendapat perawatan intensif yang sama meski ia berada di rumah. “Sehingga apa pun yang terjadi meski kondisi Mandela memburuk lagi maka semua bisa segera ditangani di rumah,” katanya, seperti dilansir BBC News, Ahad (1/9).  Dalam pernyataan kepresidenan Zuma sekali lagi membantah bahwa tokoh perdamaian berusia 95 tahun itu telah berpulang.

Sejak dirawat dalam kondisi kritis di rumah sakit pada Juni lalu, Mandela terus menyedot perhatian masyarakat dunia. Mereka selalu ingin mengetahui perkembangan kondisi Mandela dari waktu ke waktu. Bahkan, pada 18 Juli, ketika Mandela berulang tahun ke-95, rakyat Afsel dan orang-orang di berbagai belahan dunia merayakan ulang tahunnya sekaligus berdoa untuk kesembuhannya.

Presiden Zuma juga terus meminta rakyat Afsel untuk terus mendoakan Mandela. Meski demikian, pada saat yang sama Zuma juga meminta rakyat untuk menerima kenyataan bahwa pria yang sangat mereka hormati itu telah tua dan rapuh.

Sejak terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit, masyarakat Afsel tak henti-hentinya menunjukkan simpatinya untuk Mandela. Mereka terus mengirim bunga dan kartu ucapan ke rumah sakit tempat Mandela dirawat. Banyak juga yang menyalakan lilin dan berdoa di pagar luar rumah sakit. Semua lapisan masyarakat meski berbeda-beda agama, menggelar doa bersama di seluruh negeri. Pemerintah Afsel pun menunjukkan simpati dan perhatian yang besar untuk Mandela dengan terus merilis pernyataan mengenai kondisi terkini Mandela.

Sangat dihormati

Mandela, pemenang Nobel Perdamaian pada 1993, adalah salah satu tokoh paling dihormati di dunia. Ia, seperti dilaporkan BBC, pernah dipenjara selama 27 tahun karena menentang pemerintah kulit putih yang menjalankan praktik apartheid.

Pada 1990, ia dibebaskan dari penjara. Empat tahun kemudian, ia terpilih secara demokratis sebagai presiden kulit hitam pertama negeri itu. Ia pun mengundurkan diri sebagai presiden pada 1999. Setelah itu, ia mengabdikan diri sebagai duta Afsel, khususnya dalam kampanye penanggulangan HIV/AIDS dan membantu negaranya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.

Dalam beberapa tahun terakhir, Mandela sebenarnya sudah sering menjalani perawatan di rumah sakit karena sejumlah masalah kesehatan yang dideritanya. Pada 2001, misalnya, ia divonis menderita kanker prostat. Meski sudah pensiun dan sakit-sakitan, ia masih terlibat dalam perundingan damai untuk menyelesaikan beberapa konflik di Afrika. Ia juga mengikuti perundingan damai di Republik Demokratik Kongo, Burundi, dan beberapa negara lainnya.

Pada 2004, ketika usia 85 tahun, Mandela pensiun dari kehidupan publik untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga. Namun, ia kembali lagi ke ranah publik setelah bertemu dengan tim sepak bola Afsel pada 2010. Hingga kemudian pada awal 2012, ia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami keluhan perut. Terakhir, pada 8 Juni ia kembali harus terbaring di rumah sakit karena infeksi paru-paru. n ichsan emrald alamsyah ed: wachidah handasah

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement