Rabu 18 Mar 2015 14:00 WIB

siesta- Peluang Bisnis Katering Sehat

Red:

Beberapa tahun terakhir, di kota-kota besar bertumbuhan usaha katering yang serius menyasar konsumen dengan kebutuhan diet yang spesifik. Tak jarang orang memesan katering karena ingin melangsingkan badan. Sebagian lain membutuhkan jasa pemasok makanan sehat lantaran harus selektif memilih makanan karena alergi atau penyakit tertentu.

Pelaku usaha di bidang ini belum ba nyak, sedangkan pasarnya begitu besar. Bis nis kuliner termasuk jenis usaha yang "tahan banting". Soalnya, kendati ekonomi bergejolak, orang akan tetap membutuhkan ma kanan enak dan menyehatkan. "Peluang bis nis katering sehat masih sangat terbuka luas," ujar Fatmah Bahalwan, pakar kuliner sekaligus founder Natural Cooking Club (NCC).

Keberadaan makanan sehat ini sebenar nya bukan baru muncul ke permukaan. Gaungnya sudah ada pascakrisis moneter silam. Saat itu, banyak katering menjual ma kanan sehat, khususnya bagi penderita diabetes dan anak berkebutuhan khusus (ABK). Banyaknya informasi berupa buku atau jurnal di internet mengenai hidup sehat menggerakkan masyarakat luas untuk lebih memperhatikan asupan makanannya.

Keinginan orang untuk hidup lebih sehat ditunjang pula oleh perbaikan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia cukup pesat. Perempuan masa kini cenderung menjadi pekerja kantoran. Rutinitas terkait pekerjaan membuat seba gian perempuan berkeluarga tak sempat me masak, namun mereka tetap ingin me ngonsumsi makanan sehat bersama keluarga. Masyarakat yang makmur secara ekonomi mampu membayar. Permintaan pasar memupuk lahirnya beragam jenis katering sehat yang menawarkan jasa berbeda-beda.

Rynnet Martyani, contohnya, membutuhkan katering yang menyediakan makan an untuk program penurunan berat badannya. Menjalankan diet mayo, ia tidak mengon sumsi garam, gula, dan nasi. Setelah 13 hari, bobotnya pun turun empat kilogram. "Saya tergerak begitu melihat kesuksesan teman-teman menurunkan berat badan dengan diet mayo pascamelahirkan," kata ibu tiga anak ini.

Rynnet memberikan informasi medis mengenai status kesehatannya. Sebelumnya, ia sudah menjalani tes kesehatan di rumah sakit. Data tersebut kemudian menjadi rujukan untuk membuatkan menu makan selama program diet berlangsung. Pelayanan ini menepis rasa khawatirnya akan kekurangan gizi selama program diet.

Rynnet membayar Rp 1,3 juta demi men dapatkan jasa katering diet mayo. Agar tak dianggap gagal, ia harus disiplin berdiet sesuai dengan arahan dari pengelola kate ring. Selama berdiet mayo, ia hanya minum air putih atau jus serta menjadikan buah menjadi camilan wajib. Makan malam dibatasi hanya sampai pukul enam sore saja.

Mengingat Rynnet mengandalkan asup an nutrisinya dari katering, ia menuntut agar makanan diantar tepat waktu. Di samping itu, ia tak rela kehilangan kesempatan untuk makan enak selama berdiet. "Saya harus memastikan menu kateringnya disusun oleh ahli gizi dan diracik dengan jeli untuk mempertahankan kelezatan makanan." ¦ ed: reiny dwinanda

***

Kewalahan Memenuhi Permintaan

Tertarik terjun ke bisnis katering sehat? Sebelumnya, pahami makna kesehatan dan nutrisi yang dikandung dari beragam jenis bahan makanan. "Tiap orang memaknai makanan sehat dengan kacamata tersendiri," ujar pakar bisnis kuliner Fatmah Bahalwan. Contohnya, roti. Dari sisi kuliner, roti memang termasuk sehat. Akan tetapi, bagi sebagian orang, roti biasa belum termasuk makanan sehat.

Mereka yang tidak bisa mengonsumsi tepung terigu akan mencari roti gandum atau roti yang bebas gluten. Ada lagi yang menganggap itu belum cukup menyehatkan. Mereka menganggap roti yang baik untuk kesehatannya ialah yang me ngandung kacang-kacangan yang menyehatkan jantung.

Melihat beragamnya pandangan masyarakat akan produk makanan sehat, pengusaha harus cerdas membidik konsumennya. "Cobalah untuk mengerti keinginan pasar," kata Fatmah memberi saran. Selanjutnya, olah kemampuan untuk bisa menuangkan gagasan akan makanan sehat menjadi menu yang kreatif.

Dari beragam jasa katering sehat, prospek bisnis terbesar ada pada kudapan. Sejak dulu, camilan selalu dicari-cari. Banyak keluarga mampu memasak menu makanan utama untuk sarapan, makan siang, dan malam, namun tak sanggup membuat kudapan. Mereka pun lebih sering membelinya.

Selain berbisnis katering untuk penganut diet makanan berbahan baku organik dan tanpa penyedap rasa (clean eating), Adetya Herdini Hutami juga melayani makanan sehat untuk pelaku food combining dan diet mayo. Melalui TRF Homemade Catering, ia pun menjadi pemasok jus dan infuse water atau detox water. Bisnis yang ia mulai sejak September tahun lalu kini membuatnya kewalahan. Kapasitas dapurnya tak lagi bisa memenuhi order yang membanjir.

Sesuai perjanjian, TRF menyediakan makanan untuk 10 sampai 13 hari sesuai dengan program makan sehat yang dipilih konsumen. Menunya ia kembangkan sendiri. Ia dibantu ahli nutrisi untuk menyusun menu bagi pelanggannya yang berdiet. "Ahli nutrisi penting karena saya menyediakan makanan sehat untuk diet," kata perempuan yang akrab disapa Tya ini.

Menjalankan bisnis katering, Tya dituntut untuk kreatif mengembangkan menu makanan. Ia mengambil inspirasi dari makanan yang umum dikonsumsi masyarakat sehari-hari, contohnya, nasi uduk organik. "Saya tengah mengembangkan resep mi ayam sehat."

Tya juga lebih mengedepankan makan pagi. Baginya sarapan penting untuk memberikan tenaga sebagai bekal beraktivitas. Ia juga memberikan makanan ringan dan jus sehingga perut pelanggan lebih kenyang.

Tya melihat saat ini banyak pengusaha yang menyediakan katering sehat. Ia menanggapi persaingan sebagai motivasi. "Peluangnya masih besar dan konsumen lebih tersegmen," ujar Tya. Beberapa pelanggannya juga pernah mencoba menu dari produsen lain, namun akhirnya kembali berlangganan TRF Homemade karena merasa lebih cocok dengan rasa kateringnya.

***

Enam Langkah Sukses

Modal bisnis katering sehat tidak terlalu besar. Sebelum belanja, pengusaha katering sudah menerima pembayaran dari konsumen. Dengan kata lain, modal didapat langsung dari pelanggan. Adetya Herdini Hutami pun mampu menyiapkan 200 pesanan per bulannya melalui TRF Homemade Catering.

Tiga bulan lalu, TRF Homemade Catering berhasil mendirikan outlet untuk jajanan sehat. Pelanggannya semula masih terbatas di daerah Jakarta dan sekitarnya. Tahun ini, katering tersebut mampu merambah wilayah Bekasi (Jawa Barat) dan Tangerang (Banten). Ingin mengikuti jejak suksesnya? Ikuti beberapa langkah strategis berikut ini.

1. Mulai dengan kesungguhan

Jika tidak sungguh-sungguh ingin menjalankan bisnis katering sehat, sebaiknya tidak usah memulai. Bisnis ini hanya akan berhasil jika pelakunya serius. "Perlu kontribusi waktu dan pikiran untuk menjalankan bisnis ini," ujar Adetya Herdini Hutami yang akrab disapa Tya.

2. Investasi di alat dapur

Usaha katering sehat tidak memerlukan modal yang besar. Akan tetapi, diperlukan investasi pada alat-alat memasak. Selain itu, wadah makanan dan minuman pun perlu dibeli di awal. Pengeluaran tersebut sebanding dengan keuntungan yang bahkan bisa mencapai 200 persen. Jika sudah memiliki pemasok tetap, pengusaha katering mendapat tempo pembayaran sehingga barang-barang yang dibeli bisa dibayar belakangan sesuai tanggal yang disepakati.

3. Variasi menu

Ciptakan menu yang variatif agar pelanggan tidak bosan. TRF, contohnya telah mengembangkan sekitar 200 menu berikut minuman yang bergilir diperkenalkan ke pelanggannya. Semua menu bisa dihadirkan kembali kalau ada pelanggan yang me mintanya.

4. Jaga kepercayaan konsumen

Dapatkan kepercayaan dari konsumen. Pengusaha makanan harus mampu menjaga rasa percaya yang dititipkan pelanggan kepadanya. "Ingat, bisnis makanan berurusan dengan hajat hidup orang," saran pendiri Natural Cooking Club, Fatmah Bahalwan. Jika pelanggan sudah percaya maka kesetiaan akan terbentuk dengan sendirinya. Loyalitas tinggi membuat konsumen tak akan pindah ke katering lain.

5. Libatkan tenaga ahli

Membuat masakan sehat dan enak merupakan poin terpenting dalam bisnis katering sehat. Libatkan ahli gizi untuk menjamin keseimbangan asupan nutrisi konsumen yang tentunya ingin hidup lebih sehat. Tentunya, mereka tidak ingin kekurangan gizi karena berdiet. Menggandeng ahli gizi, peng usaha katering sehat bisa memperkuat bisnis dan menambah kepercayaan konsumen.

6. Mempertimbangkan harga

Persaingan antarpengusaha bukan saja soal rasa, melainkan juga menyangkut harga. Katering sehat yang menyediakan beragam menu diet memang tergolong mahal biaya berlangganannya. Pastikan agar konsumen mendapatkan pelayanan yang sepadan. "Pertimbangkan harga agar sebanding dengan fasilitas," kata Fatmah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement