Selasa 18 Nov 2014 11:00 WIB

Vlad Dracula Sang Penyula

Red:

Dracula. Nama ini identik dengan film-film horor fantasi. Tapi sebenarnya, nama ini tidaklah muncul begitu saja dari semak-semak negeri dongeng, seperti halnya Superman atau Batman. Dracula pernah hidup di atas muka bumi. Bukan sebagai hantu yang gentayangan malam-malam untuk menghisap darah, tapi manusia biasa. Namun, kekejaman Dracula asli ini, barangkali jauh melampaui Dra cula versi vampire dan hantu-hantu di filmfilm. Terutama cara dia membunuh.

Dracula asli ini juga bernama Vlad, seperti yang kerap muncul di film-film Dracula-Vampire. Dia adalah seorang pangeran dari Wallachia, yang kini menjadi bagian dari Rumania, negara di Eropa Timur. Vlad lahir di Sighisoara, Transylvania (tetangga Wallachia, yang kini juga termasuk wilayah Rumania), pada musim panas tahun 1431.

Nama Dracula yang disandangnya berasal dari nama ayahnya, Vlad Dracul atau Vlad II. Vlad Dracula artinya Vlad anak Dracul. Nama Dracul disandang Vlad II, setelah bergabung dengan per kumpulan rahasia kesatria Kristen, yang bernama Ordo Naga. Dalam bahasa Latin, Dracula berarti anak naga, yang merupakan gabungan dari draco (naga) dan ulea (anak dari/bin). Namun, dalam bahasa Rumania, Dracula bisa berarti anak iblis, sebab drac dalam bahasa Rumania berarti Iblis.

Tapi, tak seperti di film-film di mana na ma Dracula yang lebih ngetop, dalam ca tatan sejarah Vlad Dracula lebih ter kenal dengan julukannya yang me nge ri kan, yaitu Vlad Sang Penyula alias Vlad The Impaler alias Vlad Tepes. Nama ini, di ambil dari metode favoritnya dalam mem bunuh, yaitu menyula. Ini metode pe nyiksaan sampai mati yang luar biasa biadab.

Korban yang disula, kedua kakinya diikat atau dipegang, dan diposisikan da lam keadaan mengangkang. Kemu dian, anusnya ditusuk dengan batang pohon seukuran lengan orang dewasa, yang ujung nya telah dibuat runcing, hingga me nembus dada, leher, atau mulut. Ke mudian, batang kayu yang panjangnya sekitar tiga meter itu diberdirikan, dan pangkalnya ditancapkan di atas tanah. Dan, sang korban dibiarkan meregang nyawa dengan cara mengerikan itu.

"Cara pembunuhan yang dilakukan Vlad adalah luar biasa kejam. Bahkan untuk standar zamannya, perilakunya di anggap sangat barbar," kata sejarawan Tessa Dunlop, dalam film documenter Dra cula: the True Story and Who He Real ly Was. Setelah balok kayu itu dipan cang di atas tanah, Dunlop mengatakan korbannya tak langsung mati, tapi ada yang menghembuskan napas beberapa jam kemudian.

Entah sudah berapa banyak orang yang dibunuh dengan me tode biadab itu. Tapi, seja rawan mencatat, Vlad mem bu nuh hing ga 500 ribu orang. Da lam buku nya, Dracula, Pem ban tai Umat Is lam Dalam Pe rang Salib, Hypha tia Cneajna menyatakan Vlad membantai 300 ribu Mus lim. Mereka terdiri atas tentara, maupun orang-orang sipil se perti pedagang dan pelajar Mus lim di Eropa. Bahkan, bayi-bayi pun menjadi korban penyulaan. Cneajna menggambarkan de ngan kata-kata bahwa bayi-bayi itu bah kan sampai tak sempat mena ngis saat disula.

Hutan Penyulaan

Dalam film Dracula Untold, ada adegan datangnya seorang utusan dari Sultan Mehmet atau Muhammad II, yang lebih di kenal dengan julukan Mu ham mad Alfatih, untuk mena gih upeti (jizyah). Utusan itu da tang dengan sikap tak sopan. Selain menagih upeti, sang utus an juga meminta seribu anak-anak Transylvania untuk dijadikan prajurit elite Janissary, yang kelak akan dipersiapkan menaklukkan Eropa.

Fakta historisnya adalah, pada 1459, Sultan Mehmetmengirimkan utusan ke Wallachia (bukan Transylvania), untuk memastikan keadaan baik-baik saja, serta menagih upeti yang harus dibayar setiap tahun. Tapi Vlad, menurut penulis buku Alfatih 1453, Felix Siauw, malah membunuh para utusan tersebut dengan cara memaku sorban ke kepalanya. Vlad berdalih para utusan itu telah bertindak tidak sopan, dengan tidak membuka sor ban untuk menghormatinya.

Pada 1461, Sultan Mehmet pun me ngutus panglimanya, Hamzah Bey, mem bawa pasukan berkekuatan seribu per sonel ke Wallachia, untuk menangkap Vlad, dan mengembalikan stabilitas wila yah. Tapi, nasib pasukan ini berakhir tragis. Vlad yang memahami taktik pe rang Turki Usmani —karena dia sebe lumnya dididik di kesatuan elite Janis sary— berhasil mengepung pasukan ini, dan sebagian besar berhasil ditangkap.

Ratusan orang personel pasukan Turki Usmani ini kemudian disula dan dije jerkan, sehingga peristiwa ini terkenal dengan sebutan Hutan Penyulaan (Forest of Impalement). Sejak itulah Vlad III Dracula mendapat julukan Sang Penyula.

Dalam film Dracula Untold, peristiwa ini sempat ditayangkan pada bagian awal dan pertengahan film. Tapi film itu tak bercerita tentang kekejaman ini. Hanya sebuah adegan ketika Sultan Mehmet datang dan menyaksikan peristiwa ke jam yang menimpa pasukannya itu, seseorang berkata kepada Sultan, "Ini peringatan dari Vlad."

Tapi, cerita di film ini kemudian di akhi ri dengan ending sesuai skenario yang ditulis para sutradara Hollywood. Yaitu, Vlad berhasil membunuh Sultan Meh met yang mencoba menyerang tem patnya mengungsikan kerajaan dan rak yatnya di Biara Cozia. Tentu saja ini tidak ada sejarahnya, dan kisah terakhir ini murni karangan.

Menurut cerita dalam sejarah, setelah Sultan Mehmet menerima kabar pasu kan nya yang dipimpin Hamzah Bey di hancurkan maka pada 1462 —apalagi ke mudian Vlad mulai melancarkan se rangan ke wilayah kekuasaan Usmani di Bulgaria, dan menghancurkan kamp-kamp militer Usmani, serta membunuh dan menyula pu luhan ribu orang pendu duk sipil, ter masuk perempuan dan anak-anak—Meh met mengirim 90 ribu pasukan ke Wal lachia, yang dipimpin Jenderal Mahmut Pasha dan Radu Cel Frumos, atau Radu Si Tampan. Radu tak lain adalah adik kandung Vlad yang telah memeluk Islam.

Pada 4 Juni 1462, tentara Usmani tiba di Wallachia. Tapi, tak mudah menga lah kan Vlad. Dia beberapa kali melan car kan serangan sporadis, antara lain Se rangan Malam yang membunuh 15 ribu tentara Usmani. Sultan Mehmet pun ak hirnya menuju Wallachia. Di ibukota Wal lachia, Turgovista, Meh met menda pati 20 ribu mayat pra ju rit nya dalam keadaan disula. Meh met langsung pulang ke Is tan bul, karena sedih dengan peristiwa itu.

Tapi, kemenangan Vlad atas Usmani ini mendapat sambutan me riah dan dirayakan oleh warga Sa xon (keturunan Jerman) yang mendiami Transylvania, para pe mimpin politik Italia, bahkan Paus di Roma. Saat itu, nuansa Perang Salib sangat kuat, karena di ber ba gai negara Eropa terdengar se ruan agar warga Kristen meraya kan keme nangan Vlad atas Usmani.

Tapi, kemenangan itu berlang sung singkat belaka. Vlad kemu dian terdesak dan mundur ke Kas til Poenari (bukan Biara Cozia se perti da lam film Dracula Untold), 50 mil ke arah uta ra, di perbatasan an tara Wallachia dengan Transyl va nia. Dan, kali ini, Radu yang me mim pin batalion Janissary, yang mengepungnya. Radu berhasil me ngalahkan Vlad. Vlad mela rikan diri ke Hongaria, dan Usmani me nobat kan Radu sebagai penguasa di Wallachia de ngan gelar Bey dari Wallachia.

Kastil Poenari inilah yang di adopsi menjadi gam baran Kastil Dra cula yang muncul dalam filmfilm Dracula. Vlad membangun kastil ber diameter 60 meter ini ke tika berhasil me nguasai Wal lachia. Kastil bergaya Byzan tium ini ber ada di puncak bukit cadas yang cu ram, bahkan nya ris vertikal, dengan tinggi 1.500 kaki atau sekitar 500 meter. Untuk mencapai kastil ini, ha nya bisa ditempuh dengan menaiki 1.480 anak tangga.

Di bawahnya mengalir Sungai Arges. Su ngai ini kerap disebut juga sebagai Sungai Permaisuri (Raul Doamnei). Karena di sungai ini lah dulu istri Vlad melompat ka rena enggan menjadi tawanan ten tara Usmani yang telah mengepung Kastil Poenari. Jatuhnya istri Vlad menjadi salah satu adegan di film Dracula Untold.Tapi, di situ terli hat istri Vlad didesak jatuh, bukan bunuh diri sebagaimana dicatat para sejarawan. Film-film tentang Dracula menyebut nama istri Vlad berbeda-beda. Film Bram Stoker’s Dracula menyebut istri Vlad ber nama Elisabeta, sedangkan film Dracula Untold menyebut nama nya Mirena.

Vlad berhasil meloloskan diri dari penge pungan itu. Hyphatia Cneajna menyatakan Vlad kabur melalui lorong rahasia. Dia kemu dian menemui Raja Hungaria, Matthias Corvinus. Belakangan, dia ikut terlibat dalam Perang Salib melawan Usmani, yang saat itu terus merangsek ke bagian barat Eropa.

Pada Desember 1476, pasukan Usmani ak hirnya berhasil mem bunuh Vlad dalam perang dekat Danau Snagov. Kepalanya dibawa ke Is tanbul, sebagai bukti bahwa mon ster itu telah terbunuh. Se dang kan badannya konon diku burkan di sebuah biara di Snagov.

Ditolong Usmani

Film Dracula Untold antara lain benar saat menyatakan bahwa Vlad dan Sultan Mehmet adalah teman masa kecil. Kedekatan kedua orang ini bermula ketika Vlad II Dracul, ayah Vlad Dracula, meminta ban tuan kepada Turki Usmani karena diturunkan dari tahtanya di Wal lachia pada 1442, oleh rivalnya yang ber se kutu dengan Kerajaan Hunga ria. Turki Us mani yang saat itu di pimpin Sultan Murad II berhasil mengembalikan Vlad II ke tahta nya, dan Vlad II menyatakan ke taat an nya kepada Usmani.

Vlad II pun kemudian mengi rimkan dua anaknya, Vlad dan Ra du, untuk dididik di Edir ne (Ad rianopel), yang saat itu merupakan ibu kota kesultanan Turki Usmani. Saat itu, Vlad yang berusia 13 ta hun dan adiknya dididik ilmu logi ka, agama, sastra, militer, dan lain se bagainya. Keduanya dididik ber sama anak Sultan Murad II, yaitu Mehmet. Dalam pen didikan ini, Radu dan Mehmet bersahabat ak rab. Sementara Vlad yang perila kunya kurang baik, berulangkali mendapat hukuman. John Akeyord dalam The Historical Dracula: Mon ster or Machiavellian Prince?, menduga Vlad cemburu pada ke de katan Radu dengan Meh met. Perilaku buruknya yang diganjar hukum an, juga dinilai membuat Vlad tak nyaman di tangan Turki Usmani. Wallahu a’lam.

Pada 1447, Vlad II digulingkan oleh seorang bupati Hungaria, Ja nos Hunyadi. Vlad II dibunuh. Selanjutnya, Hunyadi mengangkat Vladislav II sebagai penguasa Wallachia. Un tuk mencegah Wal lachia jatuh ke tangan Hungaria, Usmani menyerang Wallachia pada 1448, kemudian menempatkan Vlad III sebagai penguasa. Tapi, Hunyadi berhasil merebut kembali kekuasaan dari Vlad III, dan kembali menaikkan Vladislav II.

Pada 1453, Turki Usmani yang dipimpin Sultan Mehmet me nakluk kan Konstantinopel, ibukota Romawi Byzantium. Peristiwa ini semakin memperkuat posisi Usmani di Se menanjung Balkan. Sebelum Konstantinopel dibuka, leluhur Sultan Mehmet, sejak Murad I, sudah memasuki Eropa dan me nguasai se jumlah kawasan di Se menanjung Balkan, se perti Ad rianopel, dan sejumah wilayah Ke rajaan Bulgaria. Dan pada era Sul tan Mehmet, semakin banyak wila yah dikuasai, yaitu selu ruh wilayah Bulgaria dan Yunani. Sementara, kawasan seperti Wallachia, menjadi sekutu Usmani.

Pada 1456, Vlad III akhirnya berhasil menjadi penguasa Wal lachia. Soal bagaimana dia naik tahta ini, kabarnya simpang-siur. Ada yang menyatakan Vlad ber perang mem be baskan Wallachia dari penguasa sebelumnya, sedang kan film documenter Dracula: the True Story and Who He Really Was, menyebut Us mani lah yang mem berikan tahta itu kepada Vlad, dan dia harus membayar upeti. Dracula menjadikan Turgovista sebagai ibu kota kerajaannya. Dan, sejak itulah perlakuan-perlakuan kejam nya di mulai. Sasaran pertamanya ada lah bangsawan Wallachia, yang ber sekongkol menggulingkan ayahya.

Pada suatu hari Ahad, tahun 1457, Vlad mengundang 500 bang sawan Wallachia dalam se buah perjamuan di istananya. Ter nyata, itu adalah perangkap. Seba gian besar bangsawan tersebut dibunuh dengan cara disula. Se bagian lainnya dikerahkan bekerja paksa membangun Kastil Poenari.

Pada 1459, Paus Pius II menye rukan Perang Salib melawan Turki Usmani. Yang akan memainkan peran utama dalam perang agama ini, adalah Raja Hungaria, Mat thias Corvinus. Paus mengucurkan bantuan 40 ribu koin mas, untuk membiayai 12 ribu pasukan, ter masuk membangun kapal perang yang akan melawan Usmani di Su ngai Danube. Untuk kepen tingan ini, Vlad bersekutu dengan Mat thias Corvinus: melawan Usmani yang telah mendidik dan mem berikan tahta kepadanya.

Tapi, langkah Vlad tak ber hasil. Belakangan Usmani ber hasil mencaplok hampir semua negara Semenanjung Balkan, yang di era modern ini antara lain Yunani, Bulgaria, Serbia, Bosnia, Mace do nia, Kosovo, Albania, Rumania, Moldova, dan Hungaria. Usmani, di era Sulaiman Alqa nuni, bahkan sudah merangsek ke Eropa Barat, namun tertahan di gerbang Wina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement