Jumat 13 Sep 2013 03:27 WIB
Kabut di Medan

Lion Air Belok ke Kuala Lumpur

Sebuah pesawat bersiap mendarat dengan langit diselimuti kabut asap di Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sebuah pesawat bersiap mendarat dengan langit diselimuti kabut asap di Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Pesawat Lion Air yang melayani penerbangan Banda Aceh-Medan, Sumatra Utara, Kamis (12/9), terpaksa mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Hal tersebut disebabkan kabut yang menyelimuti Bandara Internasioanl Kualanamu, Medan.

Salah seorang penumpang, Nirwana, menyebutkan, Lion Air dengan nomor penerbangan JT 0397 yang tinggal landas dari Bandara Internasioanl Sultan Iskandar Muda Banda Aceh pukul 06.00 WIB mendarat di Bandara Kuala Lumpur pada pukul 08.00 WIB. Berdasarkan informasi dari awak kabin, demi keselamatan penerbangan, pesawat terpaksa mendarat di Kuala Lumpur.

Disebutkan, para penumpang tidak turun. Setelah menunggu dua jam, pesawat tinggal landas lagi dan pada pukul 11.00 WIB tiba di Bandara Kualanamu. Nirwana yang mendampingi suaminya tersebut merasa kecewa karena jadwal penerbangannya ke Penang, Malaysia, menjadi diundur sampai pukul 17.00 WIB. “Ya, sebenarnya kecewa juga, tapi karena ini demi keselamatan, tidak ada masalah. Sesuai jadwal, seharusnya kami tiba di Penang pukul 11.00 waktu Malaysia,” ujarnya.

Dari penelusuran Antara, Bandara Kualanamu tidak bisa didarati pesawat karena diselimuti kabut sehingga membatasi jarak pandang. Selain itu, jadwal penerbangan dari sejumlah penerbangan dari Bandara Kualanamu juga mengalami penundaan penerbangan. Bahkan, pada pagi itu pesawat dari Jakarta terpaksa mendarat di bandara di Pekanbaru, Riau.

GM Airnav Bandara Kualanamu Susanto mengatakan, keterbatasan jarak pandang tersebut disebabkan banyak butiran air di sekitar infrastruktur penerbangan udara itu. Apalagi dengan banyaknya pepohonan di sekitar bandara, keberadaan butiran air ini semakin banyak sehingga menyebabkan jarak pandang pilot semakin terbatas, yaitu sekitar 300 meter. Namun, sekitar pukul 08.30 WIB, keberadaan kabut tersebut mulai berkurang sehingga sebagian pesawat ada yang sudah mendarat. “Baru saja, pukul 08.40 WIB sudah ada yang mendarat,” katanya.

Kabut yang menyelimuti bandara yang baru diresmikan itu juga mengganggu aktivitas penerbangan lainnya. Sejumlah penerbangan mengalami penundaan penerbangan akibat banyaknya kabut yang membatasi jarak pandang.

Penundaan keberangkatan akibat banyaknya kabut tersebut juga dialami kontingen PWI Sumatra Utara yang akan berangkat ke Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XI di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kepala Biro Perum LKBN Antara Sumatra Utara Simon Pramono yang ikut dalam kontingen PWI Sumatra Utara mengatakan, pihaknya telah berada dalam pesawat sejak pukul 06.30 WIB.

Disebabkan adanya kabut yang membatasi jarak pandang tersebut, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-381 yang dinaiki kontingen PWI Sumatra Utara tidak dapat lepas landas tepat waktu. Bahkan, melalui pengeras suara, pilot pesawat tersebut memerintahkan seluruh penumpang untuk kembali ke terminal keberangkatan sambil menunggu hilangnya kabut.

Pesawat jatuh

 

Selain itu, pesawat latih jenis Cessna jatuh di perairan Lobam, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (12/9). Bagian depan atau baling-baling pesawat latih jenis Cessna 152 ini mengalami kerusakan berat karena menabrak karang.

Dikatakan bahwa pesawat latih warna dasar putih itu saat ini dalam posisi terbalik dengan roda pesawat berada di atas. Untungnya, dua orang di dalam pesawat yang bernama Nabil (19 tahun) yang merupakan siswa latih dan Lydia (39), instrukturnya, selamat.

Mereka sempat berenang dari lautan ke pantai dan kemudian ditolong oleh nelayan setempat . Kedua orang tersebut dibawa warga dengan menggunakan taksi dan diperkirakan menuju rumah sakit terdekat.n antara ed: muhammad hafil

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement